Selasa, 17 Juni 2025

Miracle in PATQIM (Part 2)


June 17th, Slight Rain


Assalamualaikum kawan-kawan .... Kembali lagi bersama saya Asalia Rizky Putri a.k.a Pink Azalea yang akan memenuhi isi blogspot ini karena blogspot ini adalah milikku!(???) Tapi yang mau baca tulisannya silakan boleh kok! Gratis! Wakakakakakak.

Yap, sesuai janjiku di postinganku sebelumnya tentang Unindra, kali ini aku mau posting tentang PATQIM, pesantren tempatku mengajar selama 3 tahun belakangan ini.

Jadi, PATQIM adalah akronim dari Pesantren Alam Tahfizhul Qur'an Imaamul Muttaqien. Pesantren ini bisa terbilang baru dibuat, dan angkatannya baru satu. Alhamdulillah sudah lulus 6 orang dari angkatan pertama ini~

Lokasi PATQIM ada di Kranggan, Bekasi. Kalau dari rumahku sekitar 30 menit lah kalau naik motor, bisa 20 menit juga. Tergantung kecepatan motornya. Hehehehehe. Aku ngajar Bahasa Indonesia di sana setiap hari Kamis.

Metode mengajarku di PATQIM nggak hanya sekadar ceramah, tapi juga ada games-nya. Tapi tetep bersifat edukasi. Nanti bakalan aku jelasin apa aja games yang udah aku adakan di kelas Bahasa Indonesia PATQIM.

Perjalanan karierku sampai sekarang bisa dibilang dimulai dari PATQIM. Tahun 2022, aku masih sibuk sana-sini cari lowongan pekerjaan sebagai editor naskah dan lagi rajin-rajinnya ikut berbagai event menulis, akhirnya aku ditawarin mengajar Bahasa Indonesia di PATQIM oleh kepala pesantrennya yang kebetulan juga guru mengaji adikku. Beliau tau kalau aku lulusan Sastra Indonesia.

Awalnya mikir dulu aku tuh. Karena passion-ku sebenernya bukan jadi guru. Ngomong depan temen-temen pas presentasi aja gemeteran, gimana ngomong depan murid yang harus kenalan dulu (ya tapi kan akhirnya nanti saling kenal). Aku juga keinget pengalaman mengajarku di SMPN 180 Jakarta dalam rangka menyelesaikan tugas Pembelajaran Makro. Sumpah, ancur banget gaya mengajarku di sana waktu itu. Tapi ... demi karier dan harga diri (apaansih), akhirnya aku coba aja dulu. Aku menyetujui untuk menjadi guru Bahasa Indonesia di PATQIM.

Hari pertama ngajar, aku dianter mamaku. Pas sampe sana, aku kaget, santrinya laki-laki semua kah? Oalaahhh, ya memang khusus ikhwan. Hehehehe. Akhirnya aku mulai mengajar. Entahlah gimana performaku di hari pertama ngajar bulan Agustus 2022 lalu. Pas udah pulang, mamaku sempet protes kalo cara ngajarku jelek. HAHAHAHAHAHA. Sorry, mother .... It's the first time~


Waktu demi waktu berlalu berlalu berlalu .... Jadwal mengajarku yang awalnya hari Sabtu diubah jadi hari Kamis sampai sekarang. Aku mulai mengenal para santri yang aku ajar. Ada yang di sana cuma "sebentar", ada juga yang konsisten sampe sekarang. Total 12 santri, yang lulus sudah 6 santri. Jadi, sekarang aslinya ada 6 santri. 

1. Abdullah
2. Dzaky
3. Fairel
4. Fallah
5. Mu'adz
6. Raja
7. Rayhan
8. Ridho
9. Rofif
10. Shabran
11. Sultan
12. Hibban

Yang sudah lulus ada Dzaky, Fallah, Raja, Ridho, Rofif, dan Shabran. Semoga yang lain bisa menyusul, ya. Pasti kalian bisa! Aamiin ....


Dua belas santri. Berbeda umur, berbeda tingkat, tetapi satu kelas. Itu tantanganku. Aku harus menyusun kurikulum dan rencana pembelajaran yang pas buat mereka. Karena pihak PATQIM nggak ngasih RPP atau kurikulum khusus ke aku, jadi akulah yang harus nyusun sendiri.

Aku mengajar mereka dari yang paling awal dulu, seperti huruf kapital, tanda baca, dan kata baku. Lalu dilanjutkan lagi dengan pelajaran Bahasa Indonesia yang lain, seperti peribahasa, antonim, sinonim, struktur kalimat, dan lainnya yang bersifat "gampang" di mata para guru Bahasa Indonesia pada umumnya. Hihihihihi. Aku pun mengakui kalau kemampuan menulis mereka juga masih banyak yang kurang. Dimulai dari penulisan kata yang terkadang masih disingkat-singkat kayak lagi chatting, atau penggunaan tanda baca yang masih salah. Aku harus betulkan itu. Aku paham, mereka adalah santri yang fokus dengan tahfidz dan Bahasa Arab, tapi aku juga diberi kewajiban untuk mengajar di sana, jadi aku punya misi khusus untuk mereka. 

Sekarang aku lagi nyusun rencana pembelajaran yang baru untuk tahun ajaran baru nanti. Semoga berhasil dan bisa dimengerti oleh para santri. 


Nah, sekarang pada tau kan kenapa aku bisa kuliah S2 masuk jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, bukan Ilmu Linguistik?

Berkat kegiatan mengajarku di PATQIM, selain menjadi cerpenis, aku punya misi baru untuk hidupku.

1. Menjadi tutor Bahasa Indonesia. Silakan bertanya kepadaku jika kalian belum paham tentang materi pelajaran Bahasa Indonesia yang dipelajari di sekolah. Mau minta bantuan untuk mengerjakan PR Bahasa Indonesia juga boleh. Kalau aku bisa jawab pertanyaan kalian dan bisa membantu mengerjakan PR yang harus kalian kerjakan, insyaallah akan aku bantu kalian.

2. Menjadi guru les privat Bahasa Indonesia di Superprof. Silakan klik link ini untuk mendaftar (jiaahhhh promosi!)

3. Melamar kerja menjadi tutor Bahasa Indonesia di berbagai tempat bimbel. Sudah beberapa lembaga bimbel aku lamar. Alhamdulillah aku sudah dipanggil 2 kali untuk interview. Masih dalam proses, bagaimana keputusan pihak bimbelnya? Bismillah, wish me luck!

Intinya, aku tidak ingin main-main dalam pelajaran Bahasa Indonesia! Jangan remehkan pelajaran bahasa negara kalian sendiri! Kau tertawakan aku sebagai guru Bahasa Indonesia atau masuk jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, tapi semasa sekolah nilai Bahasa Indonesiamu 60, aku tertawakan dirimu seperti ini:



Oke, sudah curhat-curhatku perihal bagaimana aku bisa sampai di PATQIM. Sekarang aku mau kasih tau games edukasi apa aja yang biasa aku adakan ke para santri~

1. Quizizz
Tidak asing dengan aplikasi ini, kan? Platform belajar yang menyajikan soal-soal, lalu bisa dijawab dengan menyebarkan tautan, lalu menjawabnya di ponsel masing-masing, atau scan barcode dari kertas. Aku mengadakan quizizz kepada para santri setiap sebulan sekali dengan mode kertas. Masing-masing santri harus konsisten dengan nomor kertas sesuai dengan nomor urut absennya, supaya pas lihat hasil skornya mereka bisa tau mereka dapet skor berapa persen.

2. Pilih Sendiri
Games ini terinspirasi dari Produce 101 Season 2. Bagi para Kpopers yang rutin nonton acara ini, mungkin inget saat-saat Hyeongseop refleks teriak pas ngeliat temen sekelompoknya di lagu dance Get Ugly? Atau Hyunbin yang nekat pilih lagu Downpour padahal passion-nya bukan nyanyi? Atau Gunhee yang shock pas tau kalau belum ada yang pilih lagu Amazing Kiss selain dirinya? 
Kalau versi aku, aku kasih beberapa pilihan tugas, nanti para santri pilih sendiri tuh mau ngerjain apa, dan tugasnya kelompok. Anggota kelompoknya tak terduga, baru dikasih tau pas semua santri udah milih apa yang mau mereka kerjakan.

3. Tulis Contoh
Aku bikin kertas undian yang digulung ala arisan ibu-ibu(?) di kertas undian itu tertulis nama materi dan apa contoh yang harus para santri tulis di papan tulis. Misalnya, aku abis ngajarin mereka tentang struktur kalimat. Nanti aku bikin kertas undian bertuliskan "SPOK", "SPK", "SPO", dan "SP". Kalau salah satu dari mereka ambil kertas undian terus dapet "SPOK", berarti mereka harus nulis struktur kalimat dengan format SPOK di papan tulis. Begitu loh~

4. TTS
Yang ini sih gak usah ditanya! Pasti tau!

5. Kuis Nostalgia
Ala-ala cerdas cermat. Dibagi dua kelompok, soal kuisnya tentang apa yang sudah mereka pelajari sebelumnya. Makanya dinamakan "kuis nostalgia".

6. Parade Pertanyaan
Terinspirasi dari channel youtube Hello82. Para santri berbaris di depanku, lalu aku menunjukkan kertas bertuliskan pertanyaan random seputar materi pelajaran yang sudah dipelajari. Yang nggak bisa jawab atau minta pass, bakalan dikasih kupon hukuman.

7. Siapa Ingin Jadi Terhebat
Terinspirasi dari acara Who Wants To Be a Millionaire. Generasi kelahiran '70-'90-an pasti tau acara ini. Asalnya dari Inggris, tapi versi Indonesianya juga ada. Dibawakan oleh Tantowi Yahya. Sesuai aturan main dari acara aslinya, para santri akan menjawab suatu pertanyaan. Siapa yang menjawab paling cepat dan tepat, dialah yang akan duduk di "kursi panas" dan siap diserang oleh soal-soal materi Bahasa Indonesia yang sudah diajarkan!

8. Sayembara
Kelihatan dari namanya, pasti sudah kebayang, dong. Aku akan memberikan suatu tugas kepada para santri. Nanti yang nilainya paling tinggi peringkat 1, 2, dan 3 akan aku berikan hadiah. 


Selain itu, aku juga pernah ngadain game susun kata menjadi struktur kalimat yang tepat. Ada format SPOK, SPO, SPK, dan SP. Ini foto kegiatannya~





Lagi fokus, jangan diganggu! 


TADAAAAA! Selesai deh~


Sudah 3 tahun aku mengabdi kepada PATQIM, alhamdulillah aku udah nggak gugup lagi ngajar di depan mereka. Paling ya gugup ngajar di tempat lain. Tapi, kalau kita punya niat yang baik dan tidak overthinking sama hasil, insyaallah semua akan berjalan dengan baik. Memang, kesalahan pasti ada, karena kesempurnaan hanya milik Allah ....


Oh iya, tanggal 15 Juni lalu, ada acara wisuda gabungan dari SQT (Sekolah Qur'an Tematik), QLC (Qur'an Learning Center), dan PATQIM. Acaranya diadakan di PATQIM. Aku cuma fotoin anak-anak PATQIM, itu pun juga setengah-setengah, soalnya aku duduk di kursi penonton. Mau ngangkat HP terus-terusan buat fotoin momen wisuda juga gak enak sama orang-orang yang ada di belakang. Aku juga bukan termasuk pihak "besar" dari PATQIM, jadi harus tahu diri lah.


MC 3 bahasa. Yang di sebelah kiri ada Rofif, bicara dengan bahasa Arab; tengah ada Shabran, bicara dengan bahasa Indonesia; kanan ada Ridho, bicara dengan bahasa Inggris

Mu'adz sedang membawakan pidato. Eaeaeaeaea~~~~

Fallah

Ridho

Dzaky

Shabran

Raja

Rofif



Renungan antar orang tua/wali santri dan para santri :''')

Foto para wisudawan PATQIM angkatan pertama bersama para guru. Btw, sebenarnya aku perempuan sendiri di sana, tapi akhirnya ditemenin Ummi Dyah, istri dari Pak Iqbal, kepala pesantren. Hiyah, serasa Mulan tapi kaga nyamar dah ah


Perform taekwondo. Asoy dah ah perform-nya Dzaky ngingetin aku sama Mulan live action dan Timothy Fidealo xD

Para wisudawan PATQIM angkatan pertama~

Penyerahan sertifikat


Masyaallah, waktu berlalu begitu cepat. Perasaan kita kayak baru kemaren kenalan, terus aku mengajarkan kalian berbagai materi Bahasa Indonesia, nonton bareng kalau masih ada waktu, dan bincang-bincang seru lainnya. Semoga sukses selalu untuk para alumni! Dan para adik kelas, semangat terus belajarnya! Konsisten tahfidz-nya, jangan lupa diamalkan juga. Innamal a'malu binniyat ....


Sudah, sekian dari aku tentang perjalananku di PATQIM sampai sekarang. Semoga banyak santri baru di tahun ajaran baru nanti. Silakan mendaftar di PATQIM, ya! Kak Asa tunggu!



Assalamualaikum ... sampai bertemu di postingan selanjutnya tentang How To Train Your Dragon versi live action! ><



Sumber gambar
  • Dokumen pribadi
  • Foto milik pihak PATQIM
  • media.tenor.com
  • Pinterest

Minggu, 01 Juni 2025

Miracle in Unindra (Part 1)


June 1st, Mostly Cloudy


Haiiii kawaaannnnn!!! Akhirnya bikin postingan lagi setelah 2 bulan berlalu, setelah nonton Snow White Live Action. Kegiatan makin banyak ... yah, sebenernya nggak banyak sih, cuma tugasnya aja yang banyak (???) tugas kuliah numpuk. Kami, para mahasiswa, bertugas untuk mencari sendiri materinya, lalu mengadakan presentasi di depan teman-teman. Dosen tinggal menilai dan kasih review. "Sifat" kampus memang beda-beda sih, ya. Hehehehe, jadi jangan menyalahkan keadaan~~~ beradaptasilah dengan keadaan~~~~

Aku bikin postingan ini karena terinspirasi dari kegiatan rapat bersama rekan sekelompokku untuk kegiatan abdimas (Pengabdian kepada Masyarakat). Mungkin yang sering lihat medsosku atau baca blogspot-ku (jiaahhh) ada yang tau kalau sistem kuliah S2 ku sekarang hybrid. Setengah daring setengah luring. Banyakan daring, jadi jarang tatap muka. Seringnya chatting-an meluluuuuu. Karena kegiatan abdimas ini nggak main-main, kelompokku memutuskan untuk berkumpul menyusun rencana secara tatap muka tanpa bantuan zoom atau google meets. Kami bertemu di Mie Gacoan Jatiasih.

Aku mau cerita nih, selama kuliah di Unindra, hampir mencapai satu tahun ini, apa saja yang aku dapatkan di sana? Kuy simak!

***

Aku akan banyak membahas tentang pertemanan. Bisa diakui kalau aku paling dekat dengan Nurhasanah. Sebenarnya, aku manggil dia dengan sebutan "Bu Nur". Karena ini udah masuk ranah pascasarjana, usia nggak sama semua, jadi demi formalitas dan kesopanan, kami saling panggil "Bapak/Ibu" kepada teman. Nggak kayak kuliah S1 yang masih santai langsung panggil nama dan nyebut "lo/gue".

Aku dan Bu Nur pertama kali ngobrol saat duduk bersebelahan di bangku kelas paling depan. Waktu itu di gedung 1, lantai 3, ruang ... ruang berapa ya dulu aku lupa-__- aku milih duduk di depan karena mataku rabun parah. Mau pake kacamata juga kurang mempan. Kayaknya mesti periksa ulang ke optik. Ckckck.

Oke, kembali kepada komunikasiku dan Bu Nur. Aku dan dia satu kelompok untuk beberapa matkul ketika semester 1. Kami saling save kontak (karena kebetulan semua mahasiswa udah dimasukkin ke grup kelas RA Pendidikan Bahasa Indonesia sama pihak kampus, jadi aman nggak usah nanya nomor WA, tinggal cari kontaknya yang mana di daftar nama anggota grup). Karena perkara tugas yang harus kami selesaikan bersama serta seringnya kami duduk sebelahan kalau kuliah luring, membuat kami jadi makin akrab. Pasti deh, setiap kuliah luring, aku sama dia duduk sebelahan, di barisan sebelah kiri, depan pintu kelas. Wakakakakak. Inget banget aku.

Lalu, ada juga Bu Gati. Nama lengkapnya sih Prastowogati, tapi aku dan teman-teman yang lain singkatnya manggil Bu Gati. Sebenernya aku baru akrab sama dia karena tugas abdimas ini. Aku sama dia beda 2 tahun. Dia kelahiran 1996, aku kelahiran 1998. Waelaahhh, kalo ngeliat Bu Gati aku jadi keinget sama katingku yang namanya Kak Mufti. Kak Mufti, kau baca postinganku kahhhh? HAHAHAHAHAHAHA!!!

Ada lagi nih, tapi laki-laki. Namanya Pak Endin. Dia adalah ketua kelompok abdimas Kelompok 4. Karena udah dua kali kami ketemu cuma berdua. Pertama, pas mau nyamperin bagian TU buat minta TTD surat abdimas; kedua, waktu ketemu di Mie Gacoan tadi. Dia dateng duluan, dan aku dateng kedua. Yang lain ngaret, jadi aku sama dia ngobrol berdua. Kami juga tinggal dalam satu kecamatan.


Untuk teman-teman yang lain, mungkin bisa aku nilai dari "kacamata" ku sendiri ....

Eko, Si Ketua Kelas yang sangat bertanggung jawab dan berwibawa (asekkkk, jangan nge-fly ya, Pak! Wkwkwk). Kalau ngerjain tugas satset betul. Meskipun kelahiran 1998 sama kayak aku, dan sebenernya masih banyak mahasiswa yang umurnya di atas kami yang bisa ditunjuk sebagai ketua kelas, tapi karena sifat dan pengalaman Pak Eko yang memang S1 nya juga di Unindra, jadi dia yang ditunjuk sebagai ketua kelas. Dia sudah berpengalaman di tempat yang sama, jadi dijamin bisa handle situasi yang ada. Ngerti kan maksudku?

Arya, sering off cam kalau pertemuan daring. Mungkin sibuk. Tapi kalau di grup dia lucu juga. Aku dan dia sempet japri, ngomongin perihal pengiriman buku dan saling menimpalkan lelucon di grup. Sebenernya dia lebih muda dari aku. Dia adalah PJ (penanggung jawab) dari matkul Metodologi Riset dan Penulisan Karya Ilmiah di semester 2 ini. Yah, sesama PJ harus saling berkomunikasi dengan baik. Kebetulan aku adalah PJ untuk mata kuliah Keterampilan Berbahasa Reseptif dan Produktif.

Dea, biasa dipanggil "Bu Dey", bagaikan aku dipanggil "Bu Asa". Huehehehe. Menurutku, ukhti yang satu ini manis sekali~ (eaaaaaa jangan nge-fly juga ya, Bu!). Setahuku, dia seumuran sama Pak Arya. Dia adalah PJ untuk mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Martin, mahasiswa satu ini sering banget "dicari" sama salah satu dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Unindra. Saking sibuknya itu orang jadi suka jarang nongol di zoom, sekalinya nongol ya off cam, jadi suka dipanggil-panggil tuh sama dosennya. Hahahaha. Waktu semester 1, aku pernah sekelompok sama dia di matkul Landasan Pendidikan. Situasi udah genting banget. Aslinya aku sama dia punya satu rekan lagi, tapi dia jarang nongol karena sibuk sama PPG. Aku sampe mohon-mohon ke dia buat minta kerjasamanya pas hari H presentasi. Syukurlah lancar. Sekarang, dia satu kelompok sama aku di abdimas. Ketemu lagi dah. Sebenernya aku bisa langsung manggil dia "Martin", karena kami seumuran.

Ismail, rekan satu kelompokku bersama Pak Martin, Pak Endin, dan Bu Gati. Sebenernya aku belum melihat apa yang bisa aku nilai dari dia. Hehehe, maaf ya, Pak. Tapi kalau lagi pertemuan daring, dia selalu kelihatan sedang berada di suatu tempat ... mungkin bisa dibilang ruang guru, soalnya auranya kayak ruang guru(???) Yah, namanya juga guru. Aku juga guru, sih. Tapi kalau lagi kuliah daring lokasiku ada di rumah, karena kuliahnya hari Jumat. Aku ngajar cuma setiap hari Kamis.


Itulah teman-teman Pendidikan Bahasa Indonesia kelas RA angkatan 2024 yang sering aku lihat dan aku nilai dari diriku sendiri. Sebenernya masih banyak lagi. Total mahasiswa ada 26. Kalau mau diulas satu-satu di postingan ini, kepanjangan woy. Wuahahaha. Ada Pak Adnan, Bu Ai, Bu Dias, Bu Eha, Bu Eva, Bu Kintan, Bu Lilis, Bu Muryani, Bu Neneng, Bu Rahmi, Bu Rani, Pak Revo, Pak Robi, Bu Sasmira, Bu Venny, Bu Vina, dan Bu Yuli. Terima kasih untuk kalian semua karena telah menerima saya sebagai rekan kerja dan teman diskusi ketika kuliah berlangsung .... Semoga kita ber-26 lulus tepat waktu, ya! Aamiin ....


Ini foto-fotoku bersama teman-teman Unindra~




Ini foto pertama kami setelah saling berkenalan satu sama lain di semester 1. Yang fotoin itu Bu Dey. Aku ada di belakang sebelah kanan pakai jilbab pink (always pink! xD)



Ini foto di lift setelah merasakan lelahnya kuliah dari jam 1 siang sampe jam setengah 10 malem. Btw, itu jidatku pake plester karena ada luka setelah kebentur abis kejang. Tapi sampe sekarang belum hilang. Serasa kayak Harry Potter versi muslimah aku nih /PLAK/
Yang laki-laki sendiri itu Pak Eko, lalu ada Bu Eha, Bu Vina, Bu Dias, dan Bu Yuli (maaf Ibu/Bapak kalau namanya ketuker. Jujur, saya nginget nama kalian masih ketuker. Nama santri yang saya ajar yang jumlahnya 12 orang aja masih suka ketuker, apalagi kalian yang jumlahnya ada 25? :''') )


1 Juni 2025, mengadakan rapat perihal abdimas di Mie Gacoan Jatiasih. Pak Ketua pengennya nge-mal, ujung-ujungnya malah di restoran. Wekekekek. Karena tempat tinggal kami yang aslinya nggak berdekatan, cuma nama domisili aja sama-sama "Bekasi", akhirnya kami disatukan menjadi Kelompok 4 dalam mata kuliah Inovasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis TIK. 
Yang ngefotoin itu namanya Pak Martin, di sebelahku ada Pak Ismail, di depanku ada Pak Endin alias Si Ketua Kelompok, dan di sebelah Pak Endin ada Bu Gati.


Hm ... apalagi ya yang pengen aku sampein? Kayaknya cukup deh. Masih banyak tapi aku tak bisa mengungkapkannya lewat kata-kata (eaaaaaa). Oh iya, satu lagi deh, terima kasih teman-teman kelas RA sudah mempercayaiku untuk menjadi PJ mata kuliah Keterampilan Berbahasa. Terima kasih juga untuk anggota Kelompok 4 yang sudah mempercayaiku sebagai sekretaris Kelompok 4. Maaf jika masih ada kekurangan dariku. Semoga pengalaman tanggung jawab ini bisa menjadi pelajaran hidupku yang baru^^ 

Terima kasih, thank you, merci, danke, arigatou, gracias, xie xie, syukran, hatur nuhun, matur nuwun ....


Nih, kukasih lagu andalanku buat kalian. Ada terjemahannya kok meski dalam bahasa Inggris. Huehehehe.



Just can't stop we shining, let's celebrate we're so delighted~ perasaan yang luar biasa ini, terbang jauh sampai mencapai langit~ just can't stop shining~~~


Sampai jumpa di postingan selanjutnya! Insyaallah aku mau posting tentang kesanku selama ada di tempatku mengajar sekarang, yaitu Pesantren Alam Tahfizhul Qur'an Imaamul Muttaqin. Ditunggu, ya!



Sumber gambar
  • Dokumen bersama milik mahasiswa pascasarjana Unindra Pendidikan Bahasa Indonesia 2024 kelas RA
  • Pinterest