Selasa, 17 Juni 2025

Miracle in PATQIM (Part 2)


June 17th, Slight Rain


Assalamualaikum kawan-kawan .... Kembali lagi bersama saya Asalia Rizky Putri a.k.a Pink Azalea yang akan memenuhi isi blogspot ini karena blogspot ini adalah milikku!(???) Tapi yang mau baca tulisannya silakan boleh kok! Gratis! Wakakakakakak.

Yap, sesuai janjiku di postinganku sebelumnya tentang Unindra, kali ini aku mau posting tentang PATQIM, pesantren tempatku mengajar selama 3 tahun belakangan ini.

Jadi, PATQIM adalah akronim dari Pesantren Alam Tahfizhul Qur'an Imaamul Muttaqien. Pesantren ini bisa terbilang baru dibuat, dan angkatannya baru satu. Alhamdulillah sudah lulus 6 orang dari angkatan pertama ini~

Lokasi PATQIM ada di Kranggan, Bekasi. Kalau dari rumahku sekitar 30 menit lah kalau naik motor, bisa 20 menit juga. Tergantung kecepatan motornya. Hehehehehe. Aku ngajar Bahasa Indonesia di sana setiap hari Kamis.

Metode mengajarku di PATQIM nggak hanya sekadar ceramah, tapi juga ada games-nya. Tapi tetep bersifat edukasi. Nanti bakalan aku jelasin apa aja games yang udah aku adakan di kelas Bahasa Indonesia PATQIM.

Perjalanan karierku sampai sekarang bisa dibilang dimulai dari PATQIM. Tahun 2022, aku masih sibuk sana-sini cari lowongan pekerjaan sebagai editor naskah dan lagi rajin-rajinnya ikut berbagai event menulis, akhirnya aku ditawarin mengajar Bahasa Indonesia di PATQIM oleh kepala pesantrennya yang kebetulan juga guru mengaji adikku. Beliau tau kalau aku lulusan Sastra Indonesia.

Awalnya mikir dulu aku tuh. Karena passion-ku sebenernya bukan jadi guru. Ngomong depan temen-temen pas presentasi aja gemeteran, gimana ngomong depan murid yang harus kenalan dulu (ya tapi kan akhirnya nanti saling kenal). Aku juga keinget pengalaman mengajarku di SMPN 180 Jakarta dalam rangka menyelesaikan tugas Pembelajaran Makro. Sumpah, ancur banget gaya mengajarku di sana waktu itu. Tapi ... demi karier dan harga diri (apaansih), akhirnya aku coba aja dulu. Aku menyetujui untuk menjadi guru Bahasa Indonesia di PATQIM.

Hari pertama ngajar, aku dianter mamaku. Pas sampe sana, aku kaget, santrinya laki-laki semua kah? Oalaahhh, ya memang khusus ikhwan. Hehehehe. Akhirnya aku mulai mengajar. Entahlah gimana performaku di hari pertama ngajar bulan Agustus 2022 lalu. Pas udah pulang, mamaku sempet protes kalo cara ngajarku jelek. HAHAHAHAHAHA. Sorry, mother .... It's the first time~


Waktu demi waktu berlalu berlalu berlalu .... Jadwal mengajarku yang awalnya hari Sabtu diubah jadi hari Kamis sampai sekarang. Aku mulai mengenal para santri yang aku ajar. Ada yang di sana cuma "sebentar", ada juga yang konsisten sampe sekarang. Total 12 santri, yang lulus sudah 6 santri. Jadi, sekarang aslinya ada 6 santri. 

1. Abdullah
2. Dzaky
3. Fairel
4. Fallah
5. Mu'adz
6. Raja
7. Rayhan
8. Ridho
9. Rofif
10. Shabran
11. Sultan
12. Hibban

Yang sudah lulus ada Dzaky, Fallah, Raja, Ridho, Rofif, dan Shabran. Semoga yang lain bisa menyusul, ya. Pasti kalian bisa! Aamiin ....


Dua belas santri. Berbeda umur, berbeda tingkat, tetapi satu kelas. Itu tantanganku. Aku harus menyusun kurikulum dan rencana pembelajaran yang pas buat mereka. Karena pihak PATQIM nggak ngasih RPP atau kurikulum khusus ke aku, jadi akulah yang harus nyusun sendiri.

Aku mengajar mereka dari yang paling awal dulu, seperti huruf kapital, tanda baca, dan kata baku. Lalu dilanjutkan lagi dengan pelajaran Bahasa Indonesia yang lain, seperti peribahasa, antonim, sinonim, struktur kalimat, dan lainnya yang bersifat "gampang" di mata para guru Bahasa Indonesia pada umumnya. Hihihihihi. Aku pun mengakui kalau kemampuan menulis mereka juga masih banyak yang kurang. Dimulai dari penulisan kata yang terkadang masih disingkat-singkat kayak lagi chatting, atau penggunaan tanda baca yang masih salah. Aku harus betulkan itu. Aku paham, mereka adalah santri yang fokus dengan tahfidz dan Bahasa Arab, tapi aku juga diberi kewajiban untuk mengajar di sana, jadi aku punya misi khusus untuk mereka. 

Sekarang aku lagi nyusun rencana pembelajaran yang baru untuk tahun ajaran baru nanti. Semoga berhasil dan bisa dimengerti oleh para santri. 


Nah, sekarang pada tau kan kenapa aku bisa kuliah S2 masuk jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, bukan Ilmu Linguistik?

Berkat kegiatan mengajarku di PATQIM, selain menjadi cerpenis, aku punya misi baru untuk hidupku.

1. Menjadi tutor Bahasa Indonesia. Silakan bertanya kepadaku jika kalian belum paham tentang materi pelajaran Bahasa Indonesia yang dipelajari di sekolah. Mau minta bantuan untuk mengerjakan PR Bahasa Indonesia juga boleh. Kalau aku bisa jawab pertanyaan kalian dan bisa membantu mengerjakan PR yang harus kalian kerjakan, insyaallah akan aku bantu kalian.

2. Menjadi guru les privat Bahasa Indonesia di Superprof. Silakan klik link ini untuk mendaftar (jiaahhhh promosi!)

3. Melamar kerja menjadi tutor Bahasa Indonesia di berbagai tempat bimbel. Sudah beberapa lembaga bimbel aku lamar. Alhamdulillah aku sudah dipanggil 2 kali untuk interview. Masih dalam proses, bagaimana keputusan pihak bimbelnya? Bismillah, wish me luck!

Intinya, aku tidak ingin main-main dalam pelajaran Bahasa Indonesia! Jangan remehkan pelajaran bahasa negara kalian sendiri! Kau tertawakan aku sebagai guru Bahasa Indonesia atau masuk jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, tapi semasa sekolah nilai Bahasa Indonesiamu 60, aku tertawakan dirimu seperti ini:



Oke, sudah curhat-curhatku perihal bagaimana aku bisa sampai di PATQIM. Sekarang aku mau kasih tau games edukasi apa aja yang biasa aku adakan ke para santri~

1. Quizizz
Tidak asing dengan aplikasi ini, kan? Platform belajar yang menyajikan soal-soal, lalu bisa dijawab dengan menyebarkan tautan, lalu menjawabnya di ponsel masing-masing, atau scan barcode dari kertas. Aku mengadakan quizizz kepada para santri setiap sebulan sekali dengan mode kertas. Masing-masing santri harus konsisten dengan nomor kertas sesuai dengan nomor urut absennya, supaya pas lihat hasil skornya mereka bisa tau mereka dapet skor berapa persen.

2. Pilih Sendiri
Games ini terinspirasi dari Produce 101 Season 2. Bagi para Kpopers yang rutin nonton acara ini, mungkin inget saat-saat Hyeongseop refleks teriak pas ngeliat temen sekelompoknya di lagu dance Get Ugly? Atau Hyunbin yang nekat pilih lagu Downpour padahal passion-nya bukan nyanyi? Atau Gunhee yang shock pas tau kalau belum ada yang pilih lagu Amazing Kiss selain dirinya? 
Kalau versi aku, aku kasih beberapa pilihan tugas, nanti para santri pilih sendiri tuh mau ngerjain apa, dan tugasnya kelompok. Anggota kelompoknya tak terduga, baru dikasih tau pas semua santri udah milih apa yang mau mereka kerjakan.

3. Tulis Contoh
Aku bikin kertas undian yang digulung ala arisan ibu-ibu(?) di kertas undian itu tertulis nama materi dan apa contoh yang harus para santri tulis di papan tulis. Misalnya, aku abis ngajarin mereka tentang struktur kalimat. Nanti aku bikin kertas undian bertuliskan "SPOK", "SPK", "SPO", dan "SP". Kalau salah satu dari mereka ambil kertas undian terus dapet "SPOK", berarti mereka harus nulis struktur kalimat dengan format SPOK di papan tulis. Begitu loh~

4. TTS
Yang ini sih gak usah ditanya! Pasti tau!

5. Kuis Nostalgia
Ala-ala cerdas cermat. Dibagi dua kelompok, soal kuisnya tentang apa yang sudah mereka pelajari sebelumnya. Makanya dinamakan "kuis nostalgia".

6. Parade Pertanyaan
Terinspirasi dari channel youtube Hello82. Para santri berbaris di depanku, lalu aku menunjukkan kertas bertuliskan pertanyaan random seputar materi pelajaran yang sudah dipelajari. Yang nggak bisa jawab atau minta pass, bakalan dikasih kupon hukuman.

7. Siapa Ingin Jadi Terhebat
Terinspirasi dari acara Who Wants To Be a Millionaire. Generasi kelahiran '70-'90-an pasti tau acara ini. Asalnya dari Inggris, tapi versi Indonesianya juga ada. Dibawakan oleh Tantowi Yahya. Sesuai aturan main dari acara aslinya, para santri akan menjawab suatu pertanyaan. Siapa yang menjawab paling cepat dan tepat, dialah yang akan duduk di "kursi panas" dan siap diserang oleh soal-soal materi Bahasa Indonesia yang sudah diajarkan!

8. Sayembara
Kelihatan dari namanya, pasti sudah kebayang, dong. Aku akan memberikan suatu tugas kepada para santri. Nanti yang nilainya paling tinggi peringkat 1, 2, dan 3 akan aku berikan hadiah. 


Selain itu, aku juga pernah ngadain game susun kata menjadi struktur kalimat yang tepat. Ada format SPOK, SPO, SPK, dan SP. Ini foto kegiatannya~





Lagi fokus, jangan diganggu! 


TADAAAAA! Selesai deh~


Sudah 3 tahun aku mengabdi kepada PATQIM, alhamdulillah aku udah nggak gugup lagi ngajar di depan mereka. Paling ya gugup ngajar di tempat lain. Tapi, kalau kita punya niat yang baik dan tidak overthinking sama hasil, insyaallah semua akan berjalan dengan baik. Memang, kesalahan pasti ada, karena kesempurnaan hanya milik Allah ....


Oh iya, tanggal 15 Juni lalu, ada acara wisuda gabungan dari SQT (Sekolah Qur'an Tematik), QLC (Qur'an Learning Center), dan PATQIM. Acaranya diadakan di PATQIM. Aku cuma fotoin anak-anak PATQIM, itu pun juga setengah-setengah, soalnya aku duduk di kursi penonton. Mau ngangkat HP terus-terusan buat fotoin momen wisuda juga gak enak sama orang-orang yang ada di belakang. Aku juga bukan termasuk pihak "besar" dari PATQIM, jadi harus tahu diri lah.


MC 3 bahasa. Yang di sebelah kiri ada Rofif, bicara dengan bahasa Arab; tengah ada Shabran, bicara dengan bahasa Indonesia; kanan ada Ridho, bicara dengan bahasa Inggris

Mu'adz sedang membawakan pidato. Eaeaeaeaea~~~~

Fallah

Ridho

Dzaky

Shabran

Raja

Rofif



Renungan antar orang tua/wali santri dan para santri :''')

Foto para wisudawan PATQIM angkatan pertama bersama para guru. Btw, sebenarnya aku perempuan sendiri di sana, tapi akhirnya ditemenin Ummi Dyah, istri dari Pak Iqbal, kepala pesantren. Hiyah, serasa Mulan tapi kaga nyamar dah ah


Perform taekwondo. Asoy dah ah perform-nya Dzaky ngingetin aku sama Mulan live action dan Timothy Fidealo xD

Para wisudawan PATQIM angkatan pertama~

Penyerahan sertifikat


Masyaallah, waktu berlalu begitu cepat. Perasaan kita kayak baru kemaren kenalan, terus aku mengajarkan kalian berbagai materi Bahasa Indonesia, nonton bareng kalau masih ada waktu, dan bincang-bincang seru lainnya. Semoga sukses selalu untuk para alumni! Dan para adik kelas, semangat terus belajarnya! Konsisten tahfidz-nya, jangan lupa diamalkan juga. Innamal a'malu binniyat ....


Sudah, sekian dari aku tentang perjalananku di PATQIM sampai sekarang. Semoga banyak santri baru di tahun ajaran baru nanti. Silakan mendaftar di PATQIM, ya! Kak Asa tunggu!



Assalamualaikum ... sampai bertemu di postingan selanjutnya tentang How To Train Your Dragon versi live action! ><



Sumber gambar
  • Dokumen pribadi
  • Foto milik pihak PATQIM
  • media.tenor.com
  • Pinterest

Minggu, 01 Juni 2025

Miracle in Unindra (Part 1)


June 1st, Mostly Cloudy


Haiiii kawaaannnnn!!! Akhirnya bikin postingan lagi setelah 2 bulan berlalu, setelah nonton Snow White Live Action. Kegiatan makin banyak ... yah, sebenernya nggak banyak sih, cuma tugasnya aja yang banyak (???) tugas kuliah numpuk. Kami, para mahasiswa, bertugas untuk mencari sendiri materinya, lalu mengadakan presentasi di depan teman-teman. Dosen tinggal menilai dan kasih review. "Sifat" kampus memang beda-beda sih, ya. Hehehehe, jadi jangan menyalahkan keadaan~~~ beradaptasilah dengan keadaan~~~~

Aku bikin postingan ini karena terinspirasi dari kegiatan rapat bersama rekan sekelompokku untuk kegiatan abdimas (Pengabdian kepada Masyarakat). Mungkin yang sering lihat medsosku atau baca blogspot-ku (jiaahhh) ada yang tau kalau sistem kuliah S2 ku sekarang hybrid. Setengah daring setengah luring. Banyakan daring, jadi jarang tatap muka. Seringnya chatting-an meluluuuuu. Karena kegiatan abdimas ini nggak main-main, kelompokku memutuskan untuk berkumpul menyusun rencana secara tatap muka tanpa bantuan zoom atau google meets. Kami bertemu di Mie Gacoan Jatiasih.

Aku mau cerita nih, selama kuliah di Unindra, hampir mencapai satu tahun ini, apa saja yang aku dapatkan di sana? Kuy simak!

***

Aku akan banyak membahas tentang pertemanan. Bisa diakui kalau aku paling dekat dengan Nurhasanah. Sebenarnya, aku manggil dia dengan sebutan "Bu Nur". Karena ini udah masuk ranah pascasarjana, usia nggak sama semua, jadi demi formalitas dan kesopanan, kami saling panggil "Bapak/Ibu" kepada teman. Nggak kayak kuliah S1 yang masih santai langsung panggil nama dan nyebut "lo/gue".

Aku dan Bu Nur pertama kali ngobrol saat duduk bersebelahan di bangku kelas paling depan. Waktu itu di gedung 1, lantai 3, ruang ... ruang berapa ya dulu aku lupa-__- aku milih duduk di depan karena mataku rabun parah. Mau pake kacamata juga kurang mempan. Kayaknya mesti periksa ulang ke optik. Ckckck.

Oke, kembali kepada komunikasiku dan Bu Nur. Aku dan dia satu kelompok untuk beberapa matkul ketika semester 1. Kami saling save kontak (karena kebetulan semua mahasiswa udah dimasukkin ke grup kelas RA Pendidikan Bahasa Indonesia sama pihak kampus, jadi aman nggak usah nanya nomor WA, tinggal cari kontaknya yang mana di daftar nama anggota grup). Karena perkara tugas yang harus kami selesaikan bersama serta seringnya kami duduk sebelahan kalau kuliah luring, membuat kami jadi makin akrab. Pasti deh, setiap kuliah luring, aku sama dia duduk sebelahan, di barisan sebelah kiri, depan pintu kelas. Wakakakakak. Inget banget aku.

Lalu, ada juga Bu Gati. Nama lengkapnya sih Prastowogati, tapi aku dan teman-teman yang lain singkatnya manggil Bu Gati. Sebenernya aku baru akrab sama dia karena tugas abdimas ini. Aku sama dia beda 2 tahun. Dia kelahiran 1996, aku kelahiran 1998. Waelaahhh, kalo ngeliat Bu Gati aku jadi keinget sama katingku yang namanya Kak Mufti. Kak Mufti, kau baca postinganku kahhhh? HAHAHAHAHAHAHA!!!

Ada lagi nih, tapi laki-laki. Namanya Pak Endin. Dia adalah ketua kelompok abdimas Kelompok 4. Karena udah dua kali kami ketemu cuma berdua. Pertama, pas mau nyamperin bagian TU buat minta TTD surat abdimas; kedua, waktu ketemu di Mie Gacoan tadi. Dia dateng duluan, dan aku dateng kedua. Yang lain ngaret, jadi aku sama dia ngobrol berdua. Kami juga tinggal dalam satu kecamatan.


Untuk teman-teman yang lain, mungkin bisa aku nilai dari "kacamata" ku sendiri ....

Eko, Si Ketua Kelas yang sangat bertanggung jawab dan berwibawa (asekkkk, jangan nge-fly ya, Pak! Wkwkwk). Kalau ngerjain tugas satset betul. Meskipun kelahiran 1998 sama kayak aku, dan sebenernya masih banyak mahasiswa yang umurnya di atas kami yang bisa ditunjuk sebagai ketua kelas, tapi karena sifat dan pengalaman Pak Eko yang memang S1 nya juga di Unindra, jadi dia yang ditunjuk sebagai ketua kelas. Dia sudah berpengalaman di tempat yang sama, jadi dijamin bisa handle situasi yang ada. Ngerti kan maksudku?

Arya, sering off cam kalau pertemuan daring. Mungkin sibuk. Tapi kalau di grup dia lucu juga. Aku dan dia sempet japri, ngomongin perihal pengiriman buku dan saling menimpalkan lelucon di grup. Sebenernya dia lebih muda dari aku. Dia adalah PJ (penanggung jawab) dari matkul Metodologi Riset dan Penulisan Karya Ilmiah di semester 2 ini. Yah, sesama PJ harus saling berkomunikasi dengan baik. Kebetulan aku adalah PJ untuk mata kuliah Keterampilan Berbahasa Reseptif dan Produktif.

Dea, biasa dipanggil "Bu Dey", bagaikan aku dipanggil "Bu Asa". Huehehehe. Menurutku, ukhti yang satu ini manis sekali~ (eaaaaaa jangan nge-fly juga ya, Bu!). Setahuku, dia seumuran sama Pak Arya. Dia adalah PJ untuk mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Martin, mahasiswa satu ini sering banget "dicari" sama salah satu dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Unindra. Saking sibuknya itu orang jadi suka jarang nongol di zoom, sekalinya nongol ya off cam, jadi suka dipanggil-panggil tuh sama dosennya. Hahahaha. Waktu semester 1, aku pernah sekelompok sama dia di matkul Landasan Pendidikan. Situasi udah genting banget. Aslinya aku sama dia punya satu rekan lagi, tapi dia jarang nongol karena sibuk sama PPG. Aku sampe mohon-mohon ke dia buat minta kerjasamanya pas hari H presentasi. Syukurlah lancar. Sekarang, dia satu kelompok sama aku di abdimas. Ketemu lagi dah. Sebenernya aku bisa langsung manggil dia "Martin", karena kami seumuran.

Ismail, rekan satu kelompokku bersama Pak Martin, Pak Endin, dan Bu Gati. Sebenernya aku belum melihat apa yang bisa aku nilai dari dia. Hehehe, maaf ya, Pak. Tapi kalau lagi pertemuan daring, dia selalu kelihatan sedang berada di suatu tempat ... mungkin bisa dibilang ruang guru, soalnya auranya kayak ruang guru(???) Yah, namanya juga guru. Aku juga guru, sih. Tapi kalau lagi kuliah daring lokasiku ada di rumah, karena kuliahnya hari Jumat. Aku ngajar cuma setiap hari Kamis.


Itulah teman-teman Pendidikan Bahasa Indonesia kelas RA angkatan 2024 yang sering aku lihat dan aku nilai dari diriku sendiri. Sebenernya masih banyak lagi. Total mahasiswa ada 26. Kalau mau diulas satu-satu di postingan ini, kepanjangan woy. Wuahahaha. Ada Pak Adnan, Bu Ai, Bu Dias, Bu Eha, Bu Eva, Bu Kintan, Bu Lilis, Bu Muryani, Bu Neneng, Bu Rahmi, Bu Rani, Pak Revo, Pak Robi, Bu Sasmira, Bu Venny, Bu Vina, dan Bu Yuli. Terima kasih untuk kalian semua karena telah menerima saya sebagai rekan kerja dan teman diskusi ketika kuliah berlangsung .... Semoga kita ber-26 lulus tepat waktu, ya! Aamiin ....


Ini foto-fotoku bersama teman-teman Unindra~




Ini foto pertama kami setelah saling berkenalan satu sama lain di semester 1. Yang fotoin itu Bu Dey. Aku ada di belakang sebelah kanan pakai jilbab pink (always pink! xD)



Ini foto di lift setelah merasakan lelahnya kuliah dari jam 1 siang sampe jam setengah 10 malem. Btw, itu jidatku pake plester karena ada luka setelah kebentur abis kejang. Tapi sampe sekarang belum hilang. Serasa kayak Harry Potter versi muslimah aku nih /PLAK/
Yang laki-laki sendiri itu Pak Eko, lalu ada Bu Eha, Bu Vina, Bu Dias, dan Bu Yuli (maaf Ibu/Bapak kalau namanya ketuker. Jujur, saya nginget nama kalian masih ketuker. Nama santri yang saya ajar yang jumlahnya 12 orang aja masih suka ketuker, apalagi kalian yang jumlahnya ada 25? :''') )


1 Juni 2025, mengadakan rapat perihal abdimas di Mie Gacoan Jatiasih. Pak Ketua pengennya nge-mal, ujung-ujungnya malah di restoran. Wekekekek. Karena tempat tinggal kami yang aslinya nggak berdekatan, cuma nama domisili aja sama-sama "Bekasi", akhirnya kami disatukan menjadi Kelompok 4 dalam mata kuliah Inovasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis TIK. 
Yang ngefotoin itu namanya Pak Martin, di sebelahku ada Pak Ismail, di depanku ada Pak Endin alias Si Ketua Kelompok, dan di sebelah Pak Endin ada Bu Gati.


Hm ... apalagi ya yang pengen aku sampein? Kayaknya cukup deh. Masih banyak tapi aku tak bisa mengungkapkannya lewat kata-kata (eaaaaaa). Oh iya, satu lagi deh, terima kasih teman-teman kelas RA sudah mempercayaiku untuk menjadi PJ mata kuliah Keterampilan Berbahasa. Terima kasih juga untuk anggota Kelompok 4 yang sudah mempercayaiku sebagai sekretaris Kelompok 4. Maaf jika masih ada kekurangan dariku. Semoga pengalaman tanggung jawab ini bisa menjadi pelajaran hidupku yang baru^^ 

Terima kasih, thank you, merci, danke, arigatou, gracias, xie xie, syukran, hatur nuhun, matur nuwun ....


Nih, kukasih lagu andalanku buat kalian. Ada terjemahannya kok meski dalam bahasa Inggris. Huehehehe.



Just can't stop we shining, let's celebrate we're so delighted~ perasaan yang luar biasa ini, terbang jauh sampai mencapai langit~ just can't stop shining~~~


Sampai jumpa di postingan selanjutnya! Insyaallah aku mau posting tentang kesanku selama ada di tempatku mengajar sekarang, yaitu Pesantren Alam Tahfizhul Qur'an Imaamul Muttaqin. Ditunggu, ya!



Sumber gambar
  • Dokumen bersama milik mahasiswa pascasarjana Unindra Pendidikan Bahasa Indonesia 2024 kelas RA
  • Pinterest

Rabu, 16 April 2025

Kamis - Jumat - Sabtu - Minggu

 


April 16th, Partly Cloudy

Heigh hooooo!!!


Wakakak, ngapa jadi kayak kurcaci-kurcacinya Snow White, ya? HAHAHAHAHAHA.


Kembali lagi bersama diriku Pink Azalea a.k.a Asalia Rizky Putri dalam pengalaman hidupku yang tak terlupakan (eaaaaaa).

Ngomong-ngomong, kenapa foto awalnya aku kasih Snow White lagi nyanyi Waiting On The Wish?

Karena ekspresinya pada saat menyanyikan reff lagu tersebut kelihatan seperti jiwa yang ingin bebas, ingin terbang, ingin bahagia.

Hampir sama kayak aku. Hari Kamis (10 April 2025) dan Sabtu (12 April 2025) aku diizinkan pergi sendiri oleh orang tuaku dan aku seneng banget. Aku memang dibatasi pergi ke mana-mana sendirian. Mana aku nggak bisa nyetir kendaraan pula, cuma bisa numpang bonceng atau naik kendaraan umum. Jadi, pengalaman 2 hari tersebut berarti banget bagi aku. Oh iya, ditambah hari Jumat (11 April 2025) dan Minggu (13 April 2025) yang sebenernya di rumah aja, tapi tetep ada pengalaman greget. 


Mau tau apa aja kejadian yang aku alami dari hari Kamis-Minggu tersebut? Silakan dibaca tulisan di bawah ini ....


***


1. Kamis (10 April 2025)

Hari yang identik dengan kata "Malam Jumat" karena besoknya adalah hari Jumat. Sebagian orang berpendapat kalau hari Kamis adalah hari yang "angker". Sebenarnya, di Malam Jumat memang ada suatu hal tertentu yang muncul. Cuma aku nggak mau ngebahas ini, aku cuma mau bahas kalau hari Kamis tersebut aku nonton suatu film yang udah dinanti-nanti sama banyak orang ....

JUMBO!

YEAAYYYYY!!! Siapa yang udah nonton filmnya? Gimana? Bagus, nggak? Kartunnya oke, serasa kayak lagi nonton kartunnya Disney Pixar, terus juga OST-nya yang ngena, yaitu Selalu Ada di Nadimu, bikin mata serasa kayak lagi ditempelin bawang :''')


Awalnya aku niat mau nonton film ini hari Kamis besok (17 April 2025). Sekalian abis ngajar di pesantren, aku mau langsung ke Cibubur Junction yang kebetulan deket dari pesantren tempatku ngajar. Tapi, aku mengurungkan niatku tersebut. Aku takut kalo misalnya filmnya udah keburu nggak tayang lagi di bioskop, jadi aku terpaksa harus nonton di aplikasi streaming

Yah ... bisa dibilang aku FOMO di peristiwa ini. Pengen nonton film yang viral. Nggak nonton rasanya panik udah kayak nggak bisa submit tugas di LMS. Sekalinya udah turun layar langsung galau 7 hari 7 malem. Di sisi lain aku juga penasaran, sebagus apa sih film Jumbo ini? Bagaimana ceritanya? Mana konsepnya kartun 3D pula, mengingatkanku pada Disney Pixar, gimana nggak "ngiler"?

Jadi, aku memutuskan untuk menonton pada hari Kamis, tanggal 10 April 2025. Mumpung masih ada waktu satu hari lagi sebelum kuliah. Aku izin ke mamaku malam sebelumnya, syukurlah diizinin. Paginya, aku langsung booking tiket di aplikasi Cinepolis, pada jam tayang pukul 11.15 WIB, di Tamini Square.

Aku otw dari rumah jam 10.30 WIB. Tanpa embel-embel dandan seperti yang aku lakukan biasanya, karena aku merasa ini cuma pergi sendirian, tempatnya deket, niatnya mau nonton di bioskop, ngapa repot-repot dandan? Basic skincare aja kayak biasa, pake toner, moisturizer, sama sunscreen. Ditambah lip balm. Beres (SAMA AJA RIBET DONG!)

Sampe jam berapa ya aku tuh ... kayaknya sih jam 11. Aku liat banyak rombongan anak sekolah di sana. Mungkin mau nobar film Jumbo. Di Cinepolis juga udah rame banget. Jadwal film Jumbo tayang lebih awal dari film-film yang lain, jadi bisa diperkirakan kalo para pengunjung yang ada di Cinepolis sana niatnya mau nonton film Jumbo juga. Jam tayangnya juga banyak, lho! Ada 2 teater pula. Saking lakunya itu film. Syukurlah, aku nggak sendirian lagi kayak waktu nonton Snow White di tempat yang sama. Weks.

Kelemahan dari Cinepolis TS ini adalah nggak ada pengumuman suara yang mengumumkan kalau pintu teater sekian-sekian udah dibuka, semacam di XXI gitu. Jadi, aku mesti siap siaga liat pintu teaternya udah dibuka atau belum. Udah gitu nggak ada penjaga di depan pintu teaternya, jadi aku bingung antara mau masuk atau nggak, soalnya kan mesti periksa tiket dulu. Ini beneran tiketnya nggak perlu disobek? 


Sampe kurobek sendiri kertas tiketnya-,- buat seru-seruan aja(?)


Masuk ke teater 2, duduk di kursi langganan, yaitu A12. Nunggu filmnya mulai dengan menonton berbagai iklan dan trailer yang ada~~~ Jadi inget kalau mau ada film How Train Your Dragon versi live action. Ebuset, kayaknya kalo nggak ada live action, hidup hampa kali, ya? Aku belum sempet nonton versi kartunnya. Kapan-kapan deh kalau ada mood. Lagi banyak tugas kuliah, kalau sempet-sempetin nonton Netflix atau Disney+ rasanya diri ini menjadi berdosa gituloh. Hiks ....

Yuhuuuu, film pun dimulai. Ternyata ada intro film dengan logo Visinema. Ada tokoh-tokoh khas yang terdapat di layarnya. Sekilas aku liat Nussa dan Rarra, karena Nussa juga bagian dari produksi Visinema. Ah ... jadi kangen Nussa~

Eh, aku liat ada trailer lagi. Produksinya dari Visinema, sih. Makanya ditayanginnya pas banget sebelum film Jumbo mulai. Bakalan ada film remake dari Korea Selatan (lagi dan lagi dan lagi), judul aslinya kalau nggak salah tuh "Pawn". Versi Indonesianya yaitu "Panggil Aku Ayah". Aktor yang ada di film ini adalah Ringgo Agus. Aku langsung merasa tertarik sama film ini. Remake dari KorSel pula. Tonton dulu deh versi aslinya.

Sesuai dengan review orang-orang, filmnya bagus, menyenangkan, dan nggak mengecewakan. Tapi ada satu yang aku sayangkan, yaitu perihal penokohan. Ada tokoh Meri yang merupakan "hantu gentayangan" yang sedang mencari orang tuanya. Dia minta tolong tuh sama Don, Nurman, dan Mae buat nyari ortunya. Tapi, sebelum Don bantu Meri, Don minta bantuan juga ke Meri, kalau Meri harus bikin pentas dramanya sukses. Eung ... kesannya gimana yah, jadi kayak bikin perjanjian antara manusia dan hantu gituloh. Kalau dalam Islam, hal ini cukup sensitif untuk dibicarakan.

Aku sempet berpendapat juga sama mamaku, kalau film ini kurang cocok ditonton untuk anak-anak yang masih suka banyak nanya. Kalian tau lah ya, anak usia balita pasti ada aja yang ditanya. Mau yang wajar-wajar aja, sampe yang di luar nalar. Itu wajar. Kalau misalnya nanti anak itu nanya, "Meri itu siapa?", "Kok Don bisa bicara sama Meri?", "Kenapa Don bisa ngeliat Meri?", dll ... Di situlah orang tua harus memberi jawaban yang bijak untuk anaknya. Untuk para orang tua, semangat terus, ya! Semoga kelak anak-anak kalian nanti akan menjadi generasi penerus yang membanggakan. Aamiin ....

Ada satu kalimat dari seorang tokoh, yaitu Mae, sahabat Don. Dia bilang, "Kamu itu maunya minta didengerin terus, tapi nggak pernah mau ngedengerin." Wah, rasanya pas itu hatiku langsung nyessss ... nusuk banget ke hatiku, ngena banget, serasa tersindir. Aku langsung nangis. Beneran deh, banjir air mata. Mana kagak bawa tisu, modal kain sweater yang aku lagi pake aja deh buat ngelap air mata. Random banget-____- untung di barisan A cuma aku sendirian.


Setelah film selesai, nggak lupa, aku memotret poster filmnya~~~


GENG ... JUMBO! xD


Okeh, di tahun 2025 ini, aku udah pergi ke bioskop sebanyak 3 kali, sendirian pula. Entah kenapa rasanya seneng aja gitu pergi sendirian. Nonton film 1 Kakak 7 Ponakan, Snow White, dan Jumbo. Selanjutnya, film apa yang aku tonton? Apakah bakalan aku tonton di Cinepolis Tamini Square? XXI AEON Tanjung Barat? XXI Lippo Kramat Jati? Atau XXI PGC? Lihat sajalah nanti~~~


What's next?


2. Jumat (11 April 2025)
Well ... well ... akhirnya berkuliah lagi setelah sekian lama libur Idulfitri. Masih dengan sistem daring. Kuliah berjalan seperti biasa, tanpa adanya halangan.

Sampai pada akhirnya, pukul 20.00 WIB, waktunya untuk mata kuliah Keterampilan Berbahasa, aku yang bertugas sebagai PJ di matkul tersebut harus siap siaga untuk memastikan apakah dosennya sudah hadir di zoom atau belum. 

Mohon maaf sebelumnya, dosen matkul ini sebenarnya masuk di generasi boomer yang ... mohon maaf, gaptek. Sudah 2 kali pertemuan dengan beliau di zoom, tapi selalu ada kendala, menyebabkan aku harus menelepon dan japri dosen tersebut. Ternyata beliau sudah masuk di zoom, tetapi suaranya tidak terdengar, meskipun kehadirannya sudah kelihatan oleh para mahasiswa.

Aku tipe orang yang gampang panik dan bener-bener harus melaksanakan tugasku ketika aku diberi tanggung jawab. Kalau aku lengah sedikit, bisa-bisa aku merasa berdosa atau bersalah banget. Merasa ingin menyalahkan diri sendiri. Makanya, ketika dosen tersebut belum datang juga, aku langsung panik abis. Tapi akhirnya beliau masuk, lalu ada kendala lagi. Para mahasiswa yang punya tugas untuk presentasi di hari itu terpaksa perform tanpa adanya beliau.

Di bagian penutup, dosen nelepon aku, minta suaranya disambung ke zoom. Sekali lagi, aku kebingungan. Otakku udah kagak bisa mikir jernih. Mana temen-temen di-zoom juga manggil-manggil aku. Rasa panikku nambah lagi. Bodoh bodoh bodoh, pikirku. Rasanya pengen jedotin kepala ke tembok, matiin sel otak, epilepsi mati, end.

Ya sudahlah, jadikan ini sebagai pengalaman dan pelajaran hidup yang baru.


3. Sabtu (12 April 2025)
YEAY ... PERGI LAGI! Aku pergi ke Taman Ismail Marzuki, janjian sama katingku, yaitu Kak Rara. Aku sama dia mau menghadiri suatu pameran buku. Aku sama dia udah liat poster pengumumannya. Sayangnya, kami nggak terlalu teliti liat tanggal yang tertera di poster tersebut, dan udah main susun rencana buat ketemuan.


Acaranya mulai tanggal 14 April, tapi kami malah nyusun rencana pergi tanggal 12 April ...


Jiahahaha, efek udah excited duluan, jadi nggak ngeh! Hahahaha!

Syukurlah di TIM banyak pilihan untuk lihat-lihat(?) Ada Perpustakaan Jakarta yang bisa kami kunjungi. Aku dari dulu memang pengen banget mengunjungi perpustakaan-perpustakaan umum yang ada di Jakarta, seperti Perpusnas atau Perpustakaan Jakarta. Alhamdulillah, sudah terwujud.

Tapi, karena pada saat itu udah mulai jam makan siang, aku sama Kak Rara beli makanan dulu. Kebetulan di TIM juga ada kantinnya. Banyak pilihan kios makanan dengan beragam menu. Mau yang ala Indonesia, Barat, atau Asia Timur? Ada~

Aku sama Kak Rara akhirnya pesen makanan di kios makanan ala Jepang. Hehehehe ... makan sambil saling ngobrol, apa aja diobrolin. Oh My God, para perempuan kalau udah saling ngobrol suaranya tuh keras gak, sih? Kalau aku nginget-nginget kejadian ngobrol sama temen-temenku yang sesama perempuan, pas ngobrolnya sih biasa aja, pas udah merenung di rumah, jadi mikir, "Alamak, tadi suara gue kegedean gak sih pas lagi ngobrol?" 

AYAYAYAYAYAAAAAA~~~~


Setelah makan, salat zuhur, terus masih stay di masjid buat nunggu azan asar, biar sekalian. Abis itu ke Perpustakaan Jakarta. Sebenernya, aku udah loyo banget. Tapi ya masih pengen di sana. Liat-liat buku pun juga udah gak excited sih ... tapi akhirnya aku ambil satu buku dan baca bareng Kak Rara di lantai paling atas. Kemudian ngobrol ... ngobrol ... sampe menjelang magrib. Haiyahhhh, mamaku udah nanya-nanya di chat WA, Kak Rara masih asyik curhat, gak enak juga mau kupotong. Yaudah aku jujur ke mamaku. Syukurlah mamaku nggak marah, asal pas pulang aku hati-hati aja.


Bagian pulangnya nih, random banget! Ternyata, kalau ke TIM, nggak perlu repot-repot transit dari Stasiun LRT Cikoko ke Stasiun KRL Cawang!

Jadi gini ... rencananya tuh, aku mau naik LRT dari Taman Mini, turun di Stasiun Cikoko, transit ke Stasiun KRL Cawang, ending-nya turun di stasiun Cikini. Kemudian naik gojek ke TIM (padahal di depan Stasiun Cikini banyak bajaj, ngapa nggak naik bajaj aja ya hehehehe). Karena, aku mikir gini, TIM itu kan di Cikini, berarti kalau mau ke sana harus ke destinasi yang berhubungan dengan Cikini. Pikiranku cuma satu, Stasiun KRL Cikini. Berarti, kalau naik LRT, aku harus transit dari Stasiun Cikoko, terus jalan di JPO yang lumayan panjang, tapi gak sepanjang Tembok Besar Cina, kemudian sampe di Stasiun KRL Cawang.

Ternyata eh ternyata, aku bisa turun di Stasiun LRT Setiabudi! Alamak! Kalau gitu ngapain transit di Cikoko, kocak! Tapi, lumayan sih, bakar lemak jalan kaki jauh di JPO. Soalnya minggu lalu aku nggak olahraga sama sekali. Weks.

Akhirnya, aku pulang dari TIM, naik gojek ke Stasiun LRT Setiabudi, terus naik LRT, dan nunggu keretanya nyampe di Stasiun TMII. Eyyyy, aku baru inget kalau LRT Jabodebek lajur Jati Mulya nggak berhenti di TMII! Mampus, pas udah sadar, aku langsung turun di stasiun Halim. Syukurlah, ternyata ada jalan keluar, aku disuruh pindah peron, naik LRT jalur Dukuh Atas, turun di Stasiun Cawang, terus pindah ke peron 3, dan akhirnya nemu lajur yang pas. 

Subhanallah ... kalau dipikir-pikir, di luar nalar juga perjalananku tersebut. Malem hari pula. Kebayang nggak buat penderita epilepsi kayak aku pergi sendirian naik transportasi umum, kagak bawa obat pula. Hehehehe. Gelang identitas selalu aku pake buat jaga-jaga. Jangan lupa baca bismillah sebelum berangkat, dan ucapkan alhamdulillah ketika sampai, ya!


5. Minggu (13 April 2025)
Kali ini aku nggak pergi, tapi kedatangan tamu. Ada saudara jauh sekeluarga dateng ke rumah. Dengan anaknya yang masih kecil, umur 3 tahun. Lebih tepatnya, dia adalah keponakanku.

Mereka sampe sekitar waktu zuhur. Pas itu aku mau salat dulu, jadi keponakanku itu nungguin di tempat tidurku. Abis itu aku sama dia ngobrol, terus main-main. Dia minta menggambar dan mewarnai. Yah, kegiatan ala anak-anak deh.

Kalian tau lah ya, anak kecil zaman sekarang kalo ditenangin kayaknya harus pake gadget. Huehehehe. Termasuk keponakanku ini. Dia minjem HP papanya dan nonton berbagai video anak-anak di youtube. Dia sempet minjem spidol warna-warniku buat menggambar dan mewarnai. Tapi, ada yang aku kecewakan dari kelakuan dia, setelah pake spidolku, dia nggak nutup spidolnya. Mana banyak tutup spidol yang dia buka, kemudian nggak dia tutup. Setelah itu dia dengan santainya lanjut nonton youtube tanpa mempedulikan aku yang udah negur dia berkali-kali, tolong ditutup spidolnya, tapi malah dikacangin. Giliran dikasih imbalan camilan, baru mau nurut. Haduh ....

Yah, aku sih cuma bisa maklum. Namanya juga anak-anak, masih banyak yang harus dipelajari. Aku bilang aja ke orang tuanya, tolong diajarkan lagi tentang tanggung jawab, meskipun dari hal kecil seperti nutup spidol sekalipun. Apalagi yang dia pegang itu kan spidol orang lain, bukan spidolnya. Pastinya kita harus memiliki rasa peduli untuk menjaga barang yang kita pinjam. Betul, kan?

Yuk, mulai sekarang, kalau meminjam barang dari orang lain, dijaga baik-baik ya barangnya. Dan jangan lupa, kembalikan barangnya dalam kondisi yang utuh. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas kesediaan orang itu karena sudah meminjamkan barangnya kepada kalian ^^


Masih tentang anak-anak, nih. Aku berpikir, kalau anak-anak pasti ada aja pertanyaannya. Ada dua pertanyaan "konyol" yang dia lontarkan ke aku dan bikin aku gregetan, tapi nggak segreget bocil yang viral dan ortunya ngebiarin itu (ups). 


Pertanyaan pertama, "Kamu cewek, ya?"

Excuse me? Of course, I'm a girl! Haduh, apa karena aku keseringan nonton Mulan ya jadi dikira lagi nyamar jadi cowok? Padahal rambutku sepanjang rambut Liu Yifei begini, dan dia juga ngeliat aku salat pake mukena, bukan pake peci-_- balik lagi sih, "Namanya juga anak-anak."


Pertanyaan kedua, "Kamu nggak puasa?" 

Dia nanya ke aku begitu pas lagi ngeliat aku ngisi botol dengan air dari dispenser. 

Eung ... ini kan udah bulan Syawal, Dek. Yang kamu maksud puasa apa, nih? Puasa qadha?


Hahaha, kalo diinget, lucu juga sih. Yah ... begitulah anak-anak, pertanyaannya kadang suka di luar nurul! Hehehe, makanya, jadi guru TK atau guru SD butuh kesabaran banget banget banget, ya. Semangat para guru! ><


***


Finally, selesai juga ceritaku tentang hari Kamis-Minggu yang penuh makna tersebut! Bagaimana menurut kalian? Asyik? Lucu? Nyebelin? Hihihihi, setiap detik yang kita lalui pasti ada aja makna kejadiannya. Jadikan pelajaran, bukan sebagai penyesalan. Aku lagi refleksi diri juga, jadi orang jangan terlalu berlebihan dalam bertindak dan jangan egois. Harus mau mendengarkan, jangan selalu ingin didengarkan.


Sekian dan terima kasih, sampai jumpa di postingan selanjutnya!


Dadahhh~~~




Sumber gambar
  • disney.fandom.com
  • media.tenor.com
  • Dokumen pribadi

Kamis, 20 Maret 2025

Snow White Live Action

 

March 20th, Slight Rain


Just whistle while you work ....


Wadidawwww ... siapa yang bacanya sambil nyanyi? HEHEHEHEHE~~~

Hai semuaaa! Balik lagi bersama diriku Pink Azalea a.k.a Asalia Rizky Putri! (caelah sok betul gaya bahasanya)(?)

Sekarang aku mau sharing pengalamanku habis nonton Snow White Live Action.


Hahayyyy, perusahaan produksinya lagi di b*ikot, kok tetep nonton?

Maaf, penasaran, Kawan :((( aku juga tidak bisa menahan diri untuk tidak berbagi pengalaman ....


Sebelumnya, aku nggak bermaksud spoiler, ya. Aku juga agak lupa-lupa ingat sama alur ceritanya karena baru pertama kali nonton.


Jadi, aku nonton Snow White Live Action pada tanggal 20 Maret 2025 di Tamini Square. Sebenernya, di official trailer, tertulis kalau Snow White bakalan tayang tanggal 21 Maret. Entahlah, ya. Mungkin itu jadwal tayang di luar negeri, aku juga nggak terlalu peduli.

Kemarin pagi (19 Maret 2025), aku dapet notifikasi kompak di ponselku, dari aplikasi Cinepolis dan XXI, kalo ada film baru yang sudah tayang di bioskop. Genre fantasi dan cinta. Apa tuh ....


SNOW WHITE~~~~


Sebenernya aku nggak terlalu peduli sama notifikasi dari aplikasi apa pun di ponselku selain WA dan instagram. Tapi, entah kenapa kali ini agak lain. Wkwkwkwk. Mana dapet notifnya pas baru bangun sahur, mau teriak tapi suara masih serek.


AAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!


Kompak gak tuh?-_-


Antara pengen nonton sama di rumah aja. Lagian, kalau mau nonton, sama siapa? Aku udah punya jadwal kuliah lagi untuk semester 2, dan masih ada beberapa halangan lainnya. Aku harus sabar nunggu filmnya ada di Disney+

Tapi, mamaku bilang kalau besok (maksudnya tanggal 20 Maret), ada acara di sekolah adekku. Aku ditawarin mau ikut atau nggak. Kebetulan aku nggak ada jadwal. Aku masih mempertimbangkan tuh, mau ikut atau nggak. Setelah dipikir-pikir ... mendingan ke bioskop aja kali, ya?

Dasar bandel diriku ini! WAKAKAKAK! -_-

Aku memutuskan buat nggak ikut. Aku mau nonton Snow White aja. Alhamdulillah mamaku ngizinin. Dengan syarat ya aku harus hati-hati dan jaga diri. Kebetulan aku juga lagi dapet "tamu bulanan", baru dua hari, perut nyeri banget tadi pagi. Dan biasanya kalo tamu tersebut datang, epilepsiku rentan banget kumat.

Usaha untuk sehat, dan sertakan doa di setiap langkah. Ucapkan bismillah di setiap kegiatan. Mau keluar rumah, pesen gojek, otw, nyampe Tamini ....

Alhamdulillah sampe saat ini aman ....


Aku berkali-kali liat di aplikasi Cinepolis Tamini, ya ampun, kagak ada yang booking sama sekali, baru aku doang, di kursi A12. Ebuseetttt, ini mah pasti aku bakalan nonton sendirian udah kayak lagi streaming netflix di kamar! :'''(


Aku bener-bener sendirian di teater 1. Aku sengaja dateng ngaret, tapi ya tetep aja filmnya belum mulai. Jam tayang bioskop sih jangan dipercaya! Wakakakak, pasti bakalan ditayangin beberapa iklan dan trailer dari beberapa film. Film yang akan ditonton bakal ditayangin 5-10 menit setelahnya.


Bagiku, nonton di bioskop nggak akan lengkap kalau belum fotoin poster filmnya :v


Setelah nonton berbagai iklan dan trailer, akhirnya film pun mulai. Hm ... yah, biasa, dimulai dengan adegan sebuah buku dongeng dengan sampul bertuliskan "Snow White" dan ada suara narator berkata, "Once upon a time ...."

Wow, mungkin kalian tau kalau live action Disney alur ceritanya udah diubah? Ya nggak sepenuhnya banget sih diubah, inti cerita masih sama, tapi alurnya agak lain. Bahkan tokohnya juga beda. Kayak film Mulan, tokoh Shang si Kapten Prajurit diubah jadi Honghui, pasukan sepantaran Mulan; Maleficent, yang sebenernya live action dari Sleeping Beauty tapi malah jadi POV-nya Maleficent; eung ... apa lagi, ya? Auk ah lupa. Aku yang udah nonton The Little Mermaid aja lupa alur ceritanya gimana, karena cuma nonton sekali aja, terus nggak kutonton lagi. 

Perbedaan antara Snow White kartun dan live action ini terdapat pada kepribadian Snow White. Di kartun, dia polos, lemah gemulai. Tapi di versi live action, waelaahhh, beda 180 derajat! Malah jadi lincah dan tangguh kayak Mulan, Moana, Raya, Rapunzel, Merida, dan Pocahontas! Hahaha, kalian liat nggak di kartun ada adegan Snow White lagi menunggang kuda? Nggak ada, kan? Kuy liat di live action nih ada! 

Terus, ada pula slogan baru. Kalau Mulan Live Action punya slogan "loyal, brave, and true", Snow White punya ... aduh, apa ya aku lupa-___- seingetku ada 4. "Tak kenal takut, berani, adil, dan tulus"(???) Huaaaa, tolong dikoreksi kalau salah :(

Alur cerita. Ya, alur cerita. Beda banget nget nget nget ... kalau di kartun kita diberi alur yang rapi, ada orientasi-konflik-klimaks-resolusi-koda, kalo versi live action-nya ini agak muter-muter. Apa karena aku yang baru pertama kali nonton jadi belum memahami sepenuhnya? Entahlah, kalau udah ada di Disney+ nonton lagi dah ah.

Hey hey hey, ada lagi bedanya! Kalau di kartun, pasangannya Snow White dikenal dengan Prince Charming, si pangeran tampan. Kalau di live action, pasangan Snow White adalah Jonathan, si bandit. 

Mau ketawa lagi, boleh gak sih?

Aaaaaaa, dari pangeran ngapa berubah jadi bandit??? 


Itulah rencana Disney. Entah mengapa mereka buat live action dan apa tujuan alur cerita dan tokohnya ada perubahan. Aku gak mau ikut campur~ aku mau ngurusin tugas kuliahku~~~


Di samping itu, ada asyiknya juga. Suaranya Rachel Zegler, nggak bisa dipungkiri, bagus banget! Mau orang-orang bilang dia gak cocok jadi Snow White, aktingnya aneh, cantikan si Evil Queen (Gal Gadot), blablablabla, tapi kalau udah denger suara nyanyinya, jangan salahin diri kalian sendiri kalau kalian terpukau. Kalau biasa aja, kalian tangguh, ya! Hahahaha!

Oh iya, si Rachel Zegler ini juga sempet bilang kalau kartun Snow White itu ketinggalan zaman. Sampe akhirnya warga global memutuskan untuk cancel film ini. Oooo ooowww ... perusahaan produksi filmnya udah dib*ikot, filmnya kena cancel pula.

Waduh, keinget pemain A Business Proposal versi Indonesia nih ... aiyayayayayaaaaaa~~~


Nih, ada OST baru di film Snow White Live Action. Judulnya Waiting on a Wish. Lagu I'm Wishing yang ada di versi kartun tidak ada di film live action ini. Entah kenapa. Padahal itu ciri khas-nya Snow White. Bagaikan lagu Reflection di film Mulan. 




Waiting on a wish~~~~

Aaawwww ... entah udah berapa kali aku puter lagu ini habis pulang dari Tamini Square.


Ada juga versi Koreanya, dinyanyiin sama Suzy.




Aku sekilas ngeliatnya kayak Chorong Apink :'')


OST Whistle While You Work ada di film ini, dan versi baru yang dinyanyikan Rachel dkk gak kalah bagusnya dari versi kartun. Bahkan sampe aku puter berkali-kali juga.




Aduh, aku dengernya sambil ikutan nyanyi!


Oke, segitu aja berbagi pengalamanku tentang film Snow White Live Action~ filmnya mungkin kurang, tapi OST-nya keren-keren! Dan ada beberapa lagu baru, seperti Good Things Grow, All is Fair, Princess Problems, A Hand Meets A Hand, dll. Bener-bener musikal banget ini film!


Oh iya, sudah hari ke-20 di bulan Ramadan. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi para umat muslim ... dan mohon maaf jika ada kesalahan di postingan blogspot-ku ini. Semoga berkah ya puasanya semua. Aamiin ....


Sampai jumpa di postingan selanjutnya!



Sumber gambar
  • people.com
  • Dokumen pribadi
  • media.tenor.com