Sabtu, 25 Juli 2020

Journey to the Future


July 25th, Partly Cloudy


Haiiiii!!! Balik lagi! Tuh kan, balik lagi! Baru juga update blogger seminggu yang lalu. Bener-bener gabut yaaaa~~~

WOOOOOO!!!

/sarap mode on/


Dalam postinganku kali ini, aku mau nyeritain pengalamanku dari awal mencari tempat untuk menggapai cita-cita "awal" ku, yaitu memasuki kuliah dengan jurusan Sastra Indonesia.


Hahaha, bener-bener deh, dari SMA, aku udah bertekad buat masuk sastra. HARUS SASTRA. Waktu demi waktu berlalu, zaman mulai berubah, terkadang pikiranku berubah juga, pengennya Indonesia, terus kan suka Korea, akhirnya mau Korea, acakadul deh. Tapi tetep, dari hatiku yang paling dalam, aku memang dijodohkan dengan SASTRA :))) 

Ups, linguistik.


Aku akan menceritakan beberapa pengalamanku dari awal SBMPTN sampai para dosen penguji sidang menyatakan aku lulus. Tapi nggak panjang dan lengkap, ya. Soalnya aku udah rada amnesia sama masa lalu(???)

***

Pada saat pemilihan jurusan untuk tes SBMPTN, pastinya aku milih sastra... ortuku setuju aku masuk sastra. Syukurlah. Semoga kisah anak yang harus disuruh masuk jurusan IPA tapi maunya musik hanya ada di karya fiksi (apasi-,-)

Aku milih Bahasa dan Kebudayaan Korea UI, Sastra Indonesia UI, dan Sastra Indonesia UNJ. Aku tes... kalau nggak salah di SMAN 99 Jakarta. 

Tapi... sayang. SMBPTN gagal.


Kemudian SIMAK UI. Dari SMA, aku juga punya mimpi buat masuk UI.

Untuk SIMAK, aku ngambil Bahasa dan Kebudayaan Korea, serta Sastra Indonesia.

Tapi sayang juga. Gagal.


Jangan nyerah dulu! Ada satu lagi! Yaitu PENMABA UNJ! 

Untuk ini, aku ambil Sastra Indonesia dan Pendidikan Bahasa Indonesia. Pendidikan bahasa Indonesia, sebenernya aku nggak terlalu berminat untuk itu. Tapi dicoba dulu gak ada salahnya, kan? Positive thinking, semoga dapet sastra Indonesia.

And then... fail again. 

Okay.


Haha, udahlah, gagal tuh tiga-tiganya. Pengen masuk PTN dengan jurusan impian habis sudah. 

Tapi jangan menyerah dulu. Kata hatiku pun pernah nasihatin diriku sendiri.


NGGAK MASUK PTN, BUKAN BERARTI LO JADI YANG "RENDAH". SELAMA MIMPI LO MASIH BISA DICAPAI, HARUS TETAP BERUSAHA BUAT DICAPAI, MESKIPUN BUKAN DI TEMPAT YANG LO INGINKAN.


Bener juga. Nggak masuk PTN bukan berarti jadi "pengecut". Masih banyak universitas lain yang bagus dan menyediakan jurusan impianku. Sastra Indonesia.

Akhirnya, aku daftar di Unas. Sebelumnya ortuku udah pernah ngasih tau Unas itu kayak gimana. Waktu itu aku lagi naik mobil, pernah lewat di depannya. Mamaku negur aku kalau Unas sekarang lagi dilewatin(?) Aku nggak peduli waktu itu.

Tapi sekarang, tempat itu malah yang menjadikan diriku sebagai Asalia Rizky Putri dengan gelar Sarjana Sastra.

Hahaha, hidup kadang tidak terduga.

Meskipun di awal aku pengen jurusan bahasa Korea, ortuku nggak ngebolehin. Karena... pada tahun 2016 lalu, jurusan bahasa Korea di sana masih D3, Akademi Bahasa Asing Nasional. Sebenernya sih dibolehin aja, tapi rasa gengsi di hati bikin aku jadi mikir dua kali lagi.


SEBENERNYA MAU LO APA SIH, SA? KOREA ATAU INDONESIA? AWAL SMA LO PENGEN INDONESIA, SEIRING BERJALANNYA WAKTU LO MAKIN GILA SAMA KPOP LO PENGENNYA SASTRA KOREA. KONSISTEN DONG!


Hm... iya sih, di awal SMA aku pengen banget masuk sastra Indonesia. Tapi seiring berjalannya waktu, jiwa Kpopersku makin gila, aku malah pengennya masuk sastra Korea.

Akhirnya diriku sadar, aku untuk Sastra Indonesia :)

Aseeeekkkk~~~


Dan, oh... don't forget, sekarang aku lagi suka banget sama Disney. Kalau misalnya sekarang aku masih jadi anak SMA yang baru lulus, jangan-jangan impianku malah pengen masuk sastra Inggris.


LUCU BANGEEETTTT.


Ckckckck-_-


Aku mulai menjalani kehidupan kuliahku yang makin lama makin mantul. Datar... kemudian naik... naik... naik... terus. Aku bersyukur pada saat kuliah ini aku punya banyak temen dari luar jurusan sastra Indonesia, dan jangan lupa, kakak tingkat dan adek tingkat dalam jurusan sastra Indonesia!

Astaga, masa-masa SMP ku juga "membahagiakan", tapi entah mengapa ini nggak kalah bahagianya, mungkin karena kehidupan pertemananku juga. 

Kalau aku nggak ikut organisasi, mungkin aku nggak bakal kenal dunia luar. Pernah juga ada acara khusus fakultas bahasa dan sastra di Unas, waktu itu diadain tahun 2017, dengan nama Ini Reuni 2017. Di acara ini, aku jadi punya beberapa kenalan dari luar sastra Indonesia. Ada dari sastra Jepang, sampai sastra Inggris. Bahkan ada yang tingkahnya nyebelin banget ketika kami udah saling kenal, tapi seru. Hahahaha, random banget deh!

Ini Reuni 2017


Selain itu, organisasi Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia juga membuat diriku makin mengerti apa tentang hidup ini (apaan deh-_-). Hehehe. Nggak cuma bengong di rumah abis ngerjain tugas, tapi ngerjain tugas yang disuruh sama ketua umum. Udah gitu aku sekretarisnya. Sibuk abisssss. Ngurusin surat, lembar pertanggungjawaban, dan lainnya yang pokoknya berhubungan dengan berkas. 

Hingga akhirnya aku dan angkatanku harus mengundurkan diri dari Himasina (Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia).


Kemudian skripsi. 

Mau ngebahas apa nih buat skripsinya? Bingung.

Pilih sastra atau linguistik? 

Kalau aku pilih linguistik, of course. Tentang alih kode.

Tapi apa yang mau kuteliti...


Beberapa hari sebelum KRS terakhirku disahkan, aku mikir mikir mikir, sampai pada akhirnya aku lagi baca novel Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea karya Asma Nadia. Aha! Boleh juga nih! Ada tokoh Korea, serta beberapa bahasa Korea yang diselipkan di dialog novelnya, tapi tetep, tokoh utamanya adalah orang Indonesia. Aman!

Akhirnya aku pilih novel Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea karya Asma Nadia.


Syukurlah perjuanganku bersama novel tersebut berhasil. Aku lulus! Skripsiku dapet A!

Alhamdulillah...


Ehem, yah... di samping skripsi, ada lagi perjuangan yang lain. Di antaranya TOEFL, penyuntingan, UKBI, dan karya kreatif. 

Sebenernya aku udah nggak terlalu inget sama pengalaman tes tersebut. Yah... yang kuinget palingan pas TOEFL dan UKBI. TOEFL di lab bahasa, dingin banget sumpaahhhh. Dan UKBI, diadain di Badan Bahasa. 

Yang bikin aku seneng banget, nilai tes penyuntinganku dapet skor 726, dengan peringkat kemahiran I (istimewa). Huahaha, syukurlah. Penyuntingan memang bagian dari hidupku dah! Wekekek.

Untuk karya kreatif... ini agak nyebelin-__- waktu itu disuruh ngumpul dulu di kelas, dosen yang ngarahin mahasiswa semester akhir lagi ngejelasin sesuatu, sayangnya, pas itu epilepsiku mendadak kambuh. Tapi nggak kejang, cuma bengong aja. Tapi abis itu ngantuk. Ya ampun, aku nggak tau dosennya ngomong apa. Kemudian dosennya nyuruh bikin video tentang suatu tempat yang ada di sekitar Unas. Aku yang masih rada oon pas itu dibantuin sama temen deketku, kebetulan dia juga sekelompok sama aku, jadi simbiosis mutualisme. Aku dijelasin sama dia, dia dibantuin aku buat ngerekam(?) aku sama dia ngerekam blok fakultas Akademi Bahasa Asing Nasional. Pasti dehhhh. HAHAHAHA.


Waktu demi waktu berlalu, sampai akhirnya pada tanggal 21 Februari 2020, penentuan "takdir".

Sidang dengan materi skripsi yang sudah aku susun sekitar... 7 bulan.

Kemudian, akupun dinyatakan lulus.



Alhamdulillah! Usaha akan membuahkan hasil yang baik, kan? Jangan lupa berdoa juga, ya!

Tapi nggak sampe di sini, banyak yang masih harus diurus. Pengambilan ijazah, dan lainnya. Lalu wisuda yang belum kunjung dilaksanakan karena corona menyebalkan ini. Mestinya bulan April yang lalu aku udah pake baju wisuda sambil pake topi toga!

Ya sudahlah, sabar aja dulu. Tetep usaha meskipun cuma di rumah. Gapai cita-cita yang pengen aku raih sejak SD, yaitu jadi penulis. Yap. Penulis. Penulis novel.


Sekarang aku lagi nyelesain novelku, rencana mau diterbitin di penerbit indie, semoga diterima. Aamiin...


Oh iya, aku juga punya beberapa impian lain...

  1. Jadi penyunting naskah (proofreader)
  2. Jadi pengarang novel
  3. Memahami segala makna dari ayat Al-Qur'an
  4. Ke Mekkah-Madinah
  5. Ke Korsel
  6. Ke Jepang
  7. Ke USA
  8. Nonton konser NCT dan Raisa
  9. Ketemu Jerome Polin
  10. Jago panahan
  11. Ke Disneyland

Wuahahaha, banyak juga, ya. YUHUUUU~~~

Alhamdulillah impian yang ke-3 sedang dikembangkan, yang ke-2 masih dalam proses.... impian ke-4 Insya Allah akan terlaksana...

Impian ke-11. PASTILAAHHHH~~~

Impian ke-9? Assseeeekkkk. Beneran deh, mau ketemu Jerome :'''')

Mantappu jiwaaa!!!

(Jangan-jangan abis ini Jerome baca postinganku HAHAHAHA /sarap/)


Selalu berusaha dan berdoa, insya Allah akan terwujud. Semangat!


Jangan takut untuk bermimpi. Kalau memang mimpinya mau terwujud, jangan cuma disimpan dalam angan, atau cuma dicatat dalam jurnal, tetapi juga diwujudkan!



At the beginning! Are you ready?


Wadaawwwwww!


Produce 48 - Suki ni Nacchaudarou? | You're in Love, aren't you? [Lirik Indonesia]

From: Vedifi Official


Di dirimu pastilah bisa
Ini baru permulaan!


Sampai di sini dulu curhatanku. Dadah! 



(+) Ceritaku tentang kehidupan kuliah.


Sebenernya masih banyak lagi. Tapi kalian cari sendiri ya, keliling-keliling aja di blog ini. Wekekekekek.

Selasa, 21 Juli 2020

Kenangan Menyebalkan yang Tidak Bisa Dilupakan


July 21st, Partly Cloudy


HELLO! ANNYEONGHASEYO! KONICHIWA! NI HAO! BONJOUR! HI! NAMASTE! CIAO! SAWADIKAP! PRIVET! HOLA! MERHABA! 

Semuanya aja disebutin kocak.


Huehehehe, haiii!!! Aku balik lagi! Bagaimana keadaan di rumah? Ngajak kakak bikin boneka salju, nggak? /krik/


Oke, kali ini aku mau cerita-cerita ke kalian perihal kenanganku yang rada nyebelin dan kadang suka numpang lewat di ingatan(?) dan bikin aku jadi geram sendiri-__-

Seperti kata Grand Pabbie, tokoh troll di film Frozen, "hati tidak terlalu mudah diubah, tapi kepala bisa dibujuk".

Eaaaaa, hati tidak terlalu mudah diubah? Tahu maksudnya, kan? Yuhuuuu~

Kepala bisa 'dibujuk'? Ya, bisa aja, kalo berusaha untuk melupakan, atau mungkin udah lupa, pasti mudah.


Apasih-_________-


Aku orangnya baperan, seperti karakter INFJ dan melankolis pada umumnya. Sebenernya ini nggak baik buat aku sendiri. Kalo nginget kejadian ngeselin, pasti kesel lagi, dan rasanya dendam. Tapi selama pikiran bisa dikendalikan, juga hati bisa ditenangkan, Insya Allah nggak ada yang buruk-buruk.

You know what I mean.


Sekarang aku mau nyeritain beberapa kejadian yang terkadang lewat di ingatanku, dan bikin aku kesel sendiri. HAHAHAHA!

***

1. Pengasuh Galak

Wuehehehe, mungkin aneh. Tapi itulah yang dialami oleh aku bertahun-tahun yanggggg lalu. Waktu aku masih TK. Aku belum bisa mengetahui makna dari beberapa kata dalam bahasa Indonesia.

Waktu kecil, aku kalau makan suka banget diemut. Hehehehe. Sampe pembantu yang nyuapin aku tuh marah-marah. Dia ngebentak aku mulu perihal "diemut". Apaan sih diemut? Aku nggak ngerti satu kata itu. Aku mau nanya juga perintah di otakku nggak nyuruh aku buat nanya(?) jadilah... setiap cuma berdua di rumah sama pembantu, pas makan... aku selalu dibentak. Aku nggak tau alasan dia marah-marah apaan. Dan ternyata, "diemut" itu adalah makan yang mengunyah... tapi lamaaaa banget, kaga ditelen-telen. Pantesan dia marah. Wajar sih. 

Tingkat kesabaran orang beda-beda.

Pernah juga aku makan ikan, tulangnya nyangkut di tenggorokan, astaga, udah gitu makanku pastinya cuma diemut, aku sampe dibentak-bentak bangetttt. Dari situlah, aku jadi nggak suka sama seafood, terutama ikan. Dibilang trauma sih bukan... cuma dendam atau kesel aja gituloh. Gara-gara emosi seseorang dan salah satu anggota tubuh dari seekor ikan yang tersangkut di tenggorokanku, aku jadi merasa gak suka.

Aneh ya? Hehehehe...

Dan untuk info, sekarang aku kalau makan ngebut lho, ya. Jangan salah paham! WOOOO!!!


2. BULLY IS ****!

Apa? Apa ya...? (???)

Huahaha, siapa nih yang pernah dibully? Dibully-nya gimana? Dan pastinya udah merdeka dong! Comment, ya!

Dulu waktu jaman SD, aku suka dipalak sama temen... dia berasal dari suatu suku di Indonesia. Aku nggak mau nyebut, nanti dikira perusak SARA. 

Kenapa aku ngasih tau perihal 'suku'? Nanti bakalan ada lanjutannya.


Jadi, aku dipalak, setiap nyampe sekolah selalu ditagihin uang. Dan saat itu aku juga masih polos. Sampe akhirnya papaku ngeliat aku dipalak, dan anak itu ditegur sama papaku.

Btw, jumlah orang yang ngepalak aku ada 2 orang.

Setelah ditegur papaku. Yang satunya tobat, yang satunya lagi malah lanjut, yang suku yang kusembunyiin itu(?) Lanjut teruuusss. Aku udah nggak terlalu inget apa aja kejadian dia yang rese-rese. Tapi setelah itu ada lagi pengganti anak yang udah tobat, jadilah pembully-ku ada 2 orang lagi.


Huft, astagfirullah... lupakan lupakan.

Ya pokoknya gitu deh :)))

Alhamdulillah sekarang udah merdeka. Jadi, lupain aja :)


3. Gak Suka Sama Aku? Ada Apa Denganmu?

Ini lanjutan dari suku yang aku sembunyiin. Ya, finally dari suku yang sama. Tapi sekarang jaman SMA. Aku udah ngerti segala tingkah(?) 

Dari suku 'ini', aku jadi berpikiran "kayaknya gue punya kenangan nggak enak sama orang .........". Tapi fine, it's over.


Gini, aku punya temen satu sekolah, dibilang 'temen' sih bukan temen akrab, cuma 'saling kenal' aja. Karena tak kenal maka tak sayang. Eaaaa~~~

Nah, temenku ini kayaknya rada nggak suka sama aku. Nggak tau kenapa. Ada beberapa tingkah yang menurut pandanganku... dia agak 'jijik' sama aku (astaga istilahnya-_-). 

Kejadian paling ngeselin dan memuncak adalah ketika pergi buat bikin buku tahunan sekolah di Tanjung Priok (buat foto-fotonya). Aku sama dia satu kelompok. Gatau dulu dikelompokkin buat apa(?) nah, otomatis aku sama dia juga naik kendaraan yang sama. Dulu angkatanku nggak nyewa bis, tapi naik kendaraan sendiri-sendiri. Aku duduk di belakang, bertiga sama temen yang nggak suka sama aku tersebut, plus chairmate-ku. Aku duduk di tengah-tengah mereka. Temen yang nggak suka sama aku ini kayaknya pengen banget duduk di sebelah chairmate-ku, karena berkali-kali dia ngode ke chairmate-ku. Tapi aku diem aja. Bodo amat.

Sekarang, aku sama dia udah beda tempat, berjuang di tempat yang berbeda. Yah... berdoa aja semoga dia sehat selalu dan sukses ke depannya. 


4. Merasa Udah Bener!

Sekarang... kenangannya pas udah kuliah, gaes... wkwk. Aku bikin laporan pertanggungjawaban setelah suatu kegiatan himpunan jurusanku selesai. Kebetulan pas itu aku lagi ngumpul sama temen-temen kelas mata kuliah olahraga dan seni. Salah satu temenku ngeliat LPJ (laporan pertanggungjawaban) yang udah kubuat, dan dia kayak ngeledek gitu LPJ yang udah aku buat. Intinya sih dia bilang, "ini sih bukan LPJ!"

Ebuset! Dikira bikin LPJ gampang, hah? Main ngetawain aja! 

Sebenernya udah berkali-kali 'diketawain' sama pihak biro administrasi kemahasiswaan, bahkan aku pernah nangis setelah keluar dari ruangan saking 'capeknya'. Tapi gatau kenapa, pas diledekkin sama temen sekelompokku ini, aku jadi geram. Sayang banget waktu itu aku nggak sempet nonjok mukanya (ups).


5. Meledek Setelah Sekian Lama Berpisah. Sok Banget!

Kalo ini pas udah kuliah juga... dulu, waktu SMP, aku ikut ekskul PMR, dan akhirnya pembina ekskul PMR-ku ini bikin grup chat. Aku dimasukkin ke dalemnya. Haha, bisa ngobrol lagi sama temen-temen lama. Tapi yang rese di sini adalah... waktu SMP, ada satu temenku yang jarang hadir, rajin hadir cuma pas di awal. Tapi dia yang paling banyak bac*t alias berkicau di grup chat. Ckckckck.

Aku mulai ngirim chat dengan say hi, dan nanya masih pada inget nggak sama aku. Kemudian dia jawab, "nggak, lo siapa?" dengan tulisan alay dan singkat. Ewh. Rasanya pengen nonjok, tapi sayang nun jauh di sana :)))

Aku sampe bikin meme untuk melampiaskan kekesalanku ini.





Keren, kan? Yeaaahhhh~~~


6. Ingkar Janji

Kejadian ini... berlangsung ketika Frozen 2 lagi viral-viralnya(?) aku sama adek tingkatku dari jurusan seberang pengen nonton Frozen 2 di Grand Indonesia. Aku udah buat janji sama dia. Pas hari H aku udah bangun tepat waktu, sarapan buru-buru, pas nanya dia udah siap atau belum, ternyata kakaknya masih menghalangi dia buat otw, padahal mamanya udah ngizinin.

Astaga, di situ aku jengkel tingkat tinggi. Kenapa kalau gitu nggak izin sekalian semuanya sama keluarga inti dari semalem? Kalau kakaknya lebih protektif dari mamanya, harusnya dia izin sekaligus dong, ke mama, papa, kakak. Biar kalo kakaknya nggak ngizinin, "berantemnya" bisa dari semalem.

Sumpah pas hari itu aku kecewa banget, gaes.

Jadiin pelajaran buat kalian juga yak, kalau punya janji sama temen, minimal izin H-1 sebelumnya, malem sebelumnya deh paling lambat. Sama keluarga inti, kayak mama, papa, kakak, adik, pokoknya yang overprotektif sama kalian, jadi kalau keluarga nggak ngizinin, kalian tetep ngotot, kalian masih bisa "berantem" sama mereka tadi malem. Jangan pas hari H, kasian kalian, kasian temen kalian juga yang udah nungguin...

Huft, untung pas hari itu aku belum sampe di GI, masih di rumah-__-

***

Kenangan ngeselinku... sebenernya masih banyak. Tapi gak mungkin lah aku ceritain semua di sini, dan mana mungkin aku inget semuanya. Wkwkwk. Bagaikan film Inside Out, bola-bola ingatan yang ada di otak Riley memang banyak dan warna-warni, sesuai dengan suasana hatinya, tapi lama-kelamaan, bola itu akan jatuh tenggelam, dan pastinya Riley akan melupakan ingatannya tersebut. Begitu pula untuk aku, dan lainnya juga yang ada di dunia nyata.

Ingat, "kepala bisa dibujuk". Kalau nginget terus, pasti bakalan 'nempel', kalau dilupain, ya sudah. It's gone~~~

Seperti kata Elsa, "I'm never going back. The past is in the past"!


Baiklah, sekian curhatanku. Maaf kalau ada kesalahan kata yang bikin tersinggung. Manusia nggak pernah luput dari salah ^^


LET IT GOOOO~~~

Rabu, 15 Juli 2020

LANJUT?! (Part 2)


July 15th, Partly Cloudy




Hello!!! Aku balik lagi, dengan kelanjutan dari topik postingan "LANJUT?! (Part 1)"~

Di postingan sebelumnya aku ngebahas perihal film Tangled yang masih ada sekuelnya, dan sekarang, aku ngebahas film Frozen, yang ternyata juga masih ada lanjutannya. Meskipun nggak sebanyak Tangled. Wow~~~


Bagi yang rajin ngikutin Frozen(?) nggak cuma tau nama film dan tokohnya aja, pasti tau dong film selanjutnya dari Frozen yang pertama. Yaitu Frozen Fever, Olaf's Frozen Adventure, dan Frozen 2. Di setiap film juga jelas keliatan musimnya. Frozen 1 pada musim panas, Frozen Fever pada musim semi, Olaf's Frozen Adventure pada musim dingin, dan Frozen 2 pada musim gugur. Kalau Olaf's Frozen Adventure pasti keliatan banget lah ya musim dingin, kan temanya natal. Hahahaha.

Menurut aku, Frozen Fever dan Olaf's Frozen Adventure bagaikan short film aja, cuma tambahan, nggak ada cerita khusus yang panjang(?) Frozen Fever tentang Elsa yang nyiapin kejutan ulang tahun buat Anna, dan Olaf's Frozen Adventure tentang Olaf yang berusaha buat nyari tau tradisi rakyat Arendelle pada saat natal. Yang berkelanjutan alias sekuel, Frozen 1 ke Frozen 2, itu baru nyambung. Apalagi di Frozen 2 bener-bener menceritakan tentang Elsa, dan makin sulit untuk dipahami, nggak cukup ditonton satu kali langsung paham, tapi harus berkali-kali. Sampe pada ngira, penonton Frozen pasti udah pada "dewasa", jadi dikasih teori yang lebih mantul. Ya elaahhh wkwk.


Dari waktu ke waktu pun, OST yang ada di masing-masing film juga makin asyik(?) 


Ini dia OST favoritku di semua film Frozen.


  1. For the First Time in Forever (Frozen)
  2. Let it Go (Frozen)
  3. For the First Time in Forever (Reprise) (Frozen)
  4. Making Today a Perfect Day (Frozen Fever)
  5. All is Found (Frozen 2)
  6. Some Things Never Change (Frozen 2)
  7. Show Yourself (Frozen 2)


Ternyata lagu kesukaanku di Frozen lebih sedikit dari pada lagu kesukaanku di Tangled. Dan aku nggak terlalu suka sama OST di film Olaf's Frozen Adventure. Hehehe, maafkan aku :'') 

Di antara 7 lagu tersebut, aku lagi sering dengerin lagu Show Yourself.


Apalagi, ya? Udah sih segitu aja. Frozen dengan tiga film selanjutnya. Tetap asyik ditonton oleh para pecinta Disney~



Btw, aku lagi seneng nonton video para dubber tokoh utama Frozen. Mereka main tebak gerak bahasa tubuh(?) sama kayak Anna, Elsa, Kristoff, Olaf, dan Sven di adegan Frozen 2.


Frozen 2 Charades | Disney

From: Disney


Nggak pernah bosen deh nonton videonya. Idina, Josh, Kristen, dan Jonathan persis banget sama karakter tokoh Frozen. HAHAHAHAHA. Di bagian Idina sama Josh nebak jembatan, itu adalah objek tebakan yang paling keren sepanjang masa(???)

Kalau mau tau, tonton sendiri aja, kalau aku ceritain semua di postingan ini, nanti videonya nggak bakalan seru lagi(?)


DADAAHHHH~~~

Selasa, 14 Juli 2020

LANJUT?! (Part 1)


July 14th, Partly Cloudy


HAAIIIII KAWAANNNN~~~ Balik lagi aku yeaaayyy (bodo amat woooo(?)). Huehehehe, sekarang aku pengen ngebahas soal sekuel dari film produksi Disney. Yaitu Tangled dan Frozen. Tapi di postingan ini aku ngebahas Tangled dulu, ya. Di bagian kedua baru aku ngebahas Frozen.


Oke, jadi, bagi kalian yang ngikutin cerita Tangled, dari film awalnya, terus Tangled Ever After, Tangled Before Ever After, sampe Tangled: The Series, pasti tau alurnya gimana.

Pertama, tentang seorang putri kerajaan yang dikurung di menara selama 18 tahun, kemudian dia bebas. Di film selanjutnya, Tangled Ever After, nyeritain tentang pernikahan Rapunzel dan Eugene. Lalu, ada Tangled Before Ever After, dan terakhir, Tangled: The Series a.k.a Rapunzel's Tangled Adventure.

Agak ngebingungin juga sih, udah dibuat cerita kalau Rapunzel sama Eugene udah menikah, kenapa dibuat kartun sampe 3 season? Bahkan ceritanya bukan tentang "kehidupan rumah tangga" Rapunzel sama Eugene, melainkan kehidupan Rapunzel di awal menjadi seorang putri. Apakah karena banyak penggemar Disney yang pengen banget Tangled comeback? Entahlah.

Tapi syukur, Rapunzel's Tangled Adventure nggak mengecewakan. Malah banyak yang suka. Bahkan ada yang sampe buat video project gitu. Ngerekam kesan mereka pas nonton Rapunzel's Tangled Adventure, terus semua video dari fandom digabung, dan jadilah video project~~~ 

Yang nonton bukan hanya bocah, lho. Bahkan umur 20-an banyak yang nonton. Itupun juga karena kisah Disney memang diliatnya buat anak-anak, tapi aslinya buat umur yang udah belasan tahun. Apalagi yang jaman now. HAHAHAHAHA.


Biar nggak pusing, gini deh jadinya.


Tangled -> Tangled Before Ever After -> Tangled: The Series (Rapunzel's Tangled Adventure) -> Tangled Ever After


Film Disney, mana sih yang nggak pake OST (yeee semua film juga ada OST-nya kali wkwk). Maksudnya OST yang juga dinyanyiin sama tokohnya. Misalnya, kayak lagu I See the Light, itu OST film Tangled, tapi lagu itu nggak cuma dijadiin backsound, tapi juga dinyanyiin sama tokohnya. Itulah yang jadi ciri khas film Disney. Meskipun nggak semuanya. 


Ini dia OST Tangled yang aku suka, dan dinyanyikan pula oleh tokohnya.

  1. When Will My Life Begin (Tangled)
  2. When Will My Life Begin (Reprise 2) (Tangled)
  3. I've Got a Dream (Tangled)
  4. Healing Incantation (Tangled)
  5. I See the Light (Tangled)
  6. Life After Happily Ever After (Tangled Before Ever After)
  7. Wind in My Hair (Tangled Before Ever After)
  8. Friendship Song (Tangled: The Series S1)
  9. Next Stop, Anywhere (Rapunzel's Tangled Adventure S2)
  10. Waiting in the Wings (Rapunzel's Tangled Adventure S2)
  11. Crossing the Line (Rapunzel's Tangled Adventure S3)
  12. Stronger Than Ever Before (Rapunzel's Tangled Adventure S3)
  13. Nothing Left to Lose (Rapunzel's Tangled Adventure S3)
  14. Life After Happily Ever After (Reprise) (Rapunzel's Tangled Adventure S3)

Hahaha, banyak juga yang aku suka. Tapi di antara 14 lagu tersebut, yang paling aku sukasukasukasuka banget yaitu When Will My Life Begin, Wind in My Hair, Friendship Song, Waiting in the Wings, Crossing the Line, dan Life After Happily Ever After (Reprise). Bahkan ada juga lho cover official lagu-lagu tersebut pake bahasa Indonesia, aku jadinya lebih suka nyanyiin versi Indonesianya dari pada yang Inggrisnya.


Versi bahasa Indonesia~


  • When Will My Life Begin

Tangled - When Will My Life Begin (Bahasa Indonesia)

From: INAHQ jr

Aku bener-bener hafal sama lagu ini. Tapi pas bagian "besok malam, cahaya 'kan muncul..." aku nggak hafal.


  • Waiting in the Wings

Rapunzel's Tangled Adventure - Waiting in the Wings (Indonesian)

From: INAHQ jr

Aku bisa... entah menunggu apa...
Aku bisa... entah apa kutunggu...
Selalu terlambat bertindak...
Dan hanya menunggu saja...

Eaaaaa :''')


  • Crossing the Line

Crossing The Line | Rapunzels Tangled Adventures | Indonesia

From: INAHQ jr

Sumpah dah ini lagu mantul bangeetttt. Mau versi Inggris, Indonesia, bahkan Korea, tetep mantulll. Di samping musiknya, penyanyi yang nyanyiin lagu ini juga harus nyesuain nadanya(?) itulah yang membuat lagu ini mantap. Dan oh, don't forget, maknanya...


Oh ya, tahun 2017 lalu, salah satu stasiun TV di Indonesia nayangin Tangled: The Series dengan versi bahasa Indonesia. Bahkan OST-nya juga udah di-cover ke bahasa Indonesia. Keren deh! Yang nyanyiin namanya Ghaitsa Kenang.


Ost. Tangled: The Series – Ghaitsa Kenang “Wind In My Hair (Kekuatan Rambutku)”

From: Official RCTI


Karna kekuatan rambutku
Yang memampukanku menatap cakrawala
Senyumku menandakan aku bahagia~~~


Rambut is everythingggg~~~ (?)


Oke, sekian pengulasan tentang sekuel film Tangled serta OST-nya. Gimana nih menurut kalian, Tangled dijadiin cerita panjang begitu keliatan "pantes", nggak? Terus, ada OST yang kalian suka di film Tangled Before Ever After dan Tangled: The Series (Rapunzel's Tangled Adventure)? Kalau ada, lagu yang mana?


Dadahhhh! Sampai bertemu di postingan "LANJUT?! (Part 2)"!